Ilustrasi wanita obesitas sedang berolahraga untuk menurunkan berat badan. (Freepik/prostooleh)
Biasanya korban yang mendapatkan fat shaming akan meluapkan kesedihan atau emosi yang dirasakannya melalui makanan dengan berlebihan. Selain itu ada juga yang mengekspresikannya dengan diet ekstrim agar target berat badannya bisa cepat tercapai.
Namun sayang, hal ini bisa memicu gangguan makan, seperti bulimia. Jika hal itu terjadi dibiarkan, bulimia akan berkembang jadi penyakit lambung
Seseorang yang mendapatkan fat shaming biasanya tak termotivasi, justru akan stres. Pada akhirnya hal itu bisa mengakibatkan seseorang jadi makan lebih banyak karena meluapkan emosinya hingga pada akhirnya berat badannya sulit dikontrol.
Hal ini biasanya disebut dengan stress eating dan bisa menjadi binge eating disorder atau gangguan makan. Jika hal itu terjadi maka bisa jadi obesitas yang lebih membahayakan tubuh.
Belakangan ini memang standar kecantikan menyebut tubuh ideal adalah standar. Namun, hal ini tak bisa dijadikan faktor untuk mengirim sikap tak sopan terhadap seseorang yang kelebihan berat badan.
Dibanding melakukan fat shaming, cobalah untuk membantunya menurunkan berat badan dengan cara olahraga, memberikan pemahaman tentang diet yang benar dan dukung selalu prosesnya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.