Alat pengukur kadar gula darah. (Pinterest/Freepik)
Resistensi insulin ini memicu rasa lapar yang mendorong kamu meningkatkan porsi makan dan akhirnya menyebabkan kenaikan kadar gula darah.
Kondisi akan semakin parah jika kamu tergoda untuk mengonsumsi camilan manis, makanan cepat saji rendah gizi, atau merokok.
Kemudian, kafein meningkatkan efek stimulan alami yaitu serotonin, dopamin, dan asetilokin yang diproduksi oleh otak. Kondisi ini meningkatkan pelepasan adrenalin.
Adrenalin tersebut dapat memberi sinyal pada hati untuk melepaskan glukosa yang disimpan, sekaligus meningkatkan jumlah gula yang masuk ke dalam darah.
Kurang tidur menyebabkan tubuh melepas lebih banyak hormon kortisol atau mengalami sindrom Cushing. Hormon kortisol mengakibatkan seseorang mengalami stres berlebih dan akhirnya menyebabkan kenaikan kadar gula darah.
Seseorang yang mengalami kesakitan akibat mengidap penyakit kronis, trauma karena kecelakaan, berisiko mengalami stres, gangguan cemas, dan masalah psikis lainnya.
Dilansir dari CDC, masalah kejiwaan inilah yang menyebabkan tubuh kurang sensitif terhadap insulin dan akhirnya membuat gula darah naik.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.