Ilustrasi sakit punggung. (Pinterest/Freepik)
Terapi rehabilitasi medik digunakan dalam dunia kedokteran untuk membantu pasien kembali ke dalam kondisi fisik terbaiknya.
Biasanya, sebelum menjalankan terapi, dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi akan memastikan diagnosisnya terlebih dahulu dan membuat program terapi sesuai kondisi sakit dan masalah yang diderita oleh pasien.
Sesi terapi berjalan selama 60-90 menit dalam 2-3 kali seminggu untuk pasien yang kemampuan fisiknya sudah sangat berkurang, seperti lansia karena mungkin akan memakan waktu yang lebih lama.
Namun pada dasarnya setiap orang akan mempunyai program yang dipersonalisasi sendiri tergantung dari kondisi yang dimiliki oleh setiap pasien.
Ada beberapa alat yang digunakan dalam program rehabilitasi medik untuk membantu mengatasi permasalahan pada punggung, pinggang, dan cedera tulang belakang. Seperti Whole Body Trainer untuk melatih keseimbangan, penguatan, dan koordinasi gerak.
Kemudian, Standing Balance Trainer untuk melatih pasien agar mampu berdiri, mempertahankan postur, dan meningkatkan kekuatan otot spinal, hip, dan knee.
Selanjutnya Red Cord Suspension, untuk melatih kekuatan otot spinal, dan Cycle Motus untuk melatih kekuatan otot, endurance, serta fungsi jantung dan pernapasan.
"80% kasus tulang belakang seperti gangguan postur, nyeri pinggang, dan nyeri leher, bisa ditangani dengan terapi. Karenanya, konsultasikan pada dokter dan jalani program rehabilitasi medik jika memiliki masalah-masalah terkait punggung dan pinggang untuk menghindari efek jangka panjangnya," tutup dr. Penny.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.