Ilustrasi menstruasi tak teratur. (Freepik/ViDIstudio)
Siklus haid setiap wanita tentu saja berbeda. Ada yang ada yang normal mengeluarkan darah namun ada pula yang waktunya tak beraturan bisa lebih cepat atau bahkan lebih lama dari perkiraan yang ada.
Durasi normal siklus menstruasi wanita adalah 28 hari, tetapi ini bervariasi pada setiap orang. Siklus haid yang tak teratur adalah ketika melebihi dari 35 hari atau durasi setiap bulan berbeda-beda.
Haid tak teratur bisa disebut dengan oligomenore. Keadaan ini dapat terjadi karena beberapa faktor, diantaranya perubahan metode kontrasepsi, ketakseimbangan hormon, perubahan hormonal di sekitar masa menopause atau sedang melakukan fisik tertentu.
Sebaiknya kamu jangan menyepelekan siklus haid yang tak teratur. Jika kamu mengalami siklus menstruasi yang tak teratur, maka kamu harus mengetahui cara mengatasinya supaya tak berakibat fatal.
Dikutip dari beberapa sumber, Kamis (15/6/2023), berikut penyebab dan cara mengatasi siklus haid yang tak normal. Simak yuk Beauty!
Siklus menstruasi yang tak teratur bisa menjadi salah satu tanda sindrom ovarium polikistik atau PCOS. Selain menstruasi yang tak teratur, PCOS juga ditandai dengan pendarahan hebat saat menstruasi.
Terbaik adalah berolahraga secara rutin. Apabila kamu berolahraga secara berlebihan maka akan terdapat beberapa dampak negatif bagi kesehatan tubuh.
Olahraga berlebihan dapat mengganggu hormon yang bertanggung jawab untuk menstruasi dan mengakibatkan siklus tak teratur.
Kondisi jiwa sangat berpengaruh terhadap siklus haid. Jika kamu sedang stres karena banyak pikiran, maka akan menyebabkan tak teraturnya siklus menstruasi. Oleh sebab itu, sebaiknya kamu mencari koping stres yang paling efektif untuk mengembalikan siklus haid.
Ada beberapa jenis obat yang dapat mengganggu siklus menstruasi. Contohnya seperti terapi penggantian hormon, pengencer darah, obat tiroid, obat epilepsi, antidepresan, obat kemoterapi aspirin dan ibuprofen.
Mengalami kanker rahim menyebabkan siklus haid yang tak beraturan. Penyakit ini bisa membuat penderitanya kesulitan mendapat keturunan bahkan sampai tak bisa memiliki anak sama sekali.
Amonerrhea merupakan salah satu gangguan reproduksi pada wanita. Gejala penyakit ini dapat ditandai dengan tak terjadinya haid pada satu periode atau masa menstruasi.
Amenorrhea terdiri dari dua jenis, yaitu primer dan sekunder.
Amenorrhea primer merupakan kondisi ketika seseorang belum pernah mengalami haid ketika usia sudah lewat dari 16 tahun. Sedangkan amenorrhea sekunder terjadi ketika seorang wanita di usia subur (tak sedang hamil), tetapi tak mendapatkan haid kembali setelah 3-6 bulan sejak siklus haid terakhir.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.