Ilustrasi wanita yang sesak napas (Pinterest/Edited by HerStory)
Sistem saraf simpatik, di sisi lain, menyiapkan tubuh untuk beraksi. Ini adalah respons fight-or-flight yang mengirimkan hormon ke seluruh tubuh untuk meningkatkan detak jantung dan membangunkan otot.
Ketika keduanya dihidupkan secara bersamaan, masuk akal jika tubuh akan mengalami ketidaknyamanan, bahkan mengalami nyeri dada.
Ada kondisi yang dikenal dengan nama broken heart syndrome (sindrom patah hati) atau kardiomiopati Takotsubo.
Dikutip dari Harvard Health Publishing, broken heart syndrome adalah kondisi melemahnya ventrikel kiri (ruang pompa utama jantung), yang biasanya diakibatkan oleh stres emosional atau fisik yang parah, seperti sakit mendadak, kehilangan orang yang dicintai, kecelakaan serius, atau bencana alam.
Melihat penyebabnya, inilah alasan kondisi ini juga disebut kardiomiopati akibat stres atau broken heart syndrome.
Orang yang mengalami broken heart syndrome mungkin mengira dirinya mengalami serangan jantung karena kedua kondisi tersebut menyebabkan sesak napas dan nyeri dada.
Namun, broken heart syndrome tidak menyebabkan penyumbatan arteri koroner atau kerusakan jantung permanen. Kondisi ini pun biasanya bisa sembuh dan pulih dengan cepat.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.