Ilustrasi sednag membuat sate. (Unsplash/Edited by HerStory)
Jika dimasak dengan suhu tinggi, daging merah akan berubah jadi karsinogen, seperti sate atau steak yang dibakar dengan arang membuat kandungan zat karsinogen menjadi lebih meningkat.
Nah, buat Beauty yang ingin makan daging merah, disarankan oleh dr. Andhika, sebaiknya pilihlah daging merah yang masih segar, kemudian masak daging itu dengan cara yang sehat.
Hal tersebut lebih baik daripada mengonsumsi daging olahan pabrik. Oh iya, Beauty, mengolah daging merah dengan cara direbus atau dikukus, libih sehat daripada dipanggang atau digoreng, karena membuat zat karsinogen pada daging berkurang.
"Jika zat karsinogen masuk ke dalam tubuh, risiko kanker usus besar dapat terjadi. Gejala dari kanker usus besar adalah buang air besar (BAB) tidak tuntas, pendarahan, sering kram, lemas, dan penurunan berat badan tanpa alasan pasti," jelas dr. Andhika.
Berdasarkan kelompok usia, kanker usus besar terbagi dari dua yakni kelompok risiko rendah atau orang yang memiliki berat badan berlebih, sering memiliki masalah pencernaan dan memiliki gaya hidup sehat.
Sebaiknya, lakukan deteksi dini setiap lima tahun ketika berusia 45 tahun. Sedangkan kelompok dengan risiko tinggi merupakan orang yang memiliki sejarah kanker usus besar di keluarganya dan sebaiknya melakukan pemeriksaan ketika berusia di atas 30 tahun.
Meski makan sate dan steak bisa meningkatkan kanker, tetapi ada beberapa langkah untuk meminimalisirnya.
Saat memanggang sate atau steak, usahakan jangan terlalu lama atau bahkan sampai menghitam (gosong).
Karena bisa menjadi pemicu utama meningkatkan terjadinya kanker. Selain itu, guna menekan risiko kanker hingga 25 persen, selingi makan daging dengan buah dan sayur, yah, Beauty!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.