Broken Heart (Unsplash/Kelly Sikkema)
Eits, kalau fenomena patah hati gimana tuh? Kok kita sedih ya ketika si doi memutuskan untuk mengakhiri hubungan yang kita jalin sejak lama? Ini semua terjadi karena adanya konflik dalam otak kita.
Meskipun sebuah hubungan telah berakhir, oak kita terus aktif memproduksi senyawa Dopamine yang membuat kita enggak bisa lepas dari si doi. Di sisi lain, bagian otak kita yang bernama Orbital Frontal Cortex ikut teraktifkan. Ia berusaha mengambil kontrol otak kita untuk si doi.
Nah, konflik ini lah yang menyebabkan fenomena patah hati.
Kamu pernah mengalami keduanya? Jangan berlarut dalam kesedihan dan mari jelang hari Valentine dengan senyuman!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.