Menu

Apa Saja Sih Kriteria Pasien Parkinson yang Bisa Menjalani Operasi DBS? Kepoin Infonya di Sini Beauty..

18 Juli 2023 09:15 WIB
Apa Saja Sih Kriteria Pasien Parkinson yang Bisa Menjalani Operasi DBS? Kepoin Infonya di Sini Beauty..

Ilustrasi Dokter dan pasien (Freepik/Wiroj)

Setelah elektroda dipasang, dokter akan mengaktifkan stimulator. Stimulator ini berperan untuk mengirimkan sinyal elektrik melalui elektroda ke otak dan memengaruhi sistem saraf yang mengendalikan gerakan.

Dokter akan menentukan frekuensi optimal dan arus listrik yang diperlukan untuk mengendalikan gejala Parkinson. Ketika prosedur selesai, pasien dimasukkan ke ruang pemulihan untuk dipantau oleh dokter dan tim medis.

Pasien menjalani beberapa sesi pemograman dan disarankan untuk melakukan beberapa aktivitas fisik saat tangan dan kaki distimulasi oleh DBS. Selama beberapa hari setelah operasi, pasien dalam pengawasan tim medis. Hal ini dilakukan untuk memantau kemajuan pasien serta memeriksa adanya komplikasi yang mungkin muncul. 

Selain itu, pasien diharuskan untuk menjalani sesi pemrograman ulang ketika dibutuhkan. Metode DBS merupakan metode yang memerlukan keterampilan khusus. Pasalnya, tidak semua dokter spesialis bedah saraf boleh atau mampu melakukan operasi DBS tersebut. Seorang dokter spesialis bedah saraf harus memiliki sertifikasi dan untuk mendapatkannya.

Di mana dokter harus menjalani pelatihan selama berbulan-bulan di lembaga sertifikasi yang letaknya saat ini masih dilakukan di luar Indonesia. 

Baca Juga: Rentan Dialami oleh Orang Tua, Simak Cara Aman dan Efektif Mengatasi Gejala Parkinson lewat Operasi Pemasangan Deep Brain Stimulation (DBS)

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Share Artikel:

Oleh: Nailul Iffah

Artikel Pilihan