Ilustrasi anak alami sembelit (Freepik/Alodokter)
Mendorong anak untuk melakukan aktivitas fisik seperti olahraga dapat membantu mengurangi risiko anak untuk terkena sembelit. Kurangnya aktivitas fisik dapat membuat pergerakan makanan dalam saluran pencernaan melemah, sehingga sisa makanan atau feses akan menetap lebih lama di dalam usus dan pada akhirnya akan mengeras.
Serat adalah kandungan nutrisi yang dapat membantu proses pencernaan dengan cara menyerap air ke dalam usus besar. Dengan mengonsumsi makanan tinggi serat, anak akan memproduksi feses dengan tekstur yang lebih lembut sehingga mudah untuk dikeluarkan pada saat BAB.
Stres dapat menyebabkan gerakan usus menjadi lambat yang bisa memicu terjadinya sembelit. Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab anak merasa stres mulai dari faktor akademis, sosial, hingga emosionalnya. Anda bisa mengelola stres anak dengan mencari tahu penyebab stres anak dan mendorong mereka untuk menjalankan pola hidup sehat.
Apabila susu merupakan salah satu pemicu utama anak mengalami sembelit terus menerus, maka Anda bisa mengganti susu yang dikonsumsi anak ke susu hipoalergenik atau susu alternatif lain seperti susu kedelai.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.