Ilustrasi anak yang terserang ISPA (freepik/prostooleh)
Moms jika si kecil terserang ISPA atau infeksi saluran pernapasan akut, jangan dibiarkan ya karena jika tak ditangani secara tepat bisa menyebabkan komplikasi gangguan kesehatan pneumonia yang mematikan. Oleh karena itu, kenali cara penanganan dan gejala ISPA pada anak sejak dini!
ISPA merupakan infeksi yang menganggu proses pernapasan seseorang. Infeksi ini pada umumnya terjadi akibat virus yang berkembang dan menyerang bagian hidung, trakea (pipa pernapasan), atau paru-paru.
Setidaknya ada beberapa mikroorganisme yang menjadi penyebab munculnya ISPA, yaitu:
Seseorang yang mengalami ISPA harus segera ditangani, sebab ISPA dapat menyebar ke seluruh sistem pernapasan dan membuat tubuh kekurangan oksigen. Bila terlalu lama dibiarkan, kondisi ini bisa membuat seseorang pingsan dan bahkan meninggal dunia.
ISPA merupakan salah satu penyakit yang sangat mudah tertular. Orang yang memiliki kelainan sistem kekebalan tubuh, orang lanjut usia, dan anak-anak lebih mudah tertular penyakit ini. Sebab, sistem kekebalan tubuh mereka lebih lemah dibandingkan orang lain pada umumnya.
Selain itu, ISPA juga rentan terjadi pada orang-orang yang memiliki penyakit jantung atau memiliki gangguan paru-paru. Perokok juga berisiko tinggi terkena infeksi ini dan cenderung lebih sulit untuk pulih.
Penularan ISPA dapat terjadi melalui udara atau benda. Misalnya, saat penderita ISPA bersin atau batuk. Bisa juga saat virus atau bakteri menempel pada permukaan benda sehingga menularkan ke orang lain ketika mereka menyentuhnya.
Pada umumnya, ISPA berlangsung selama 3 hingga 14 hari. Riana menjelaskan bahwa dalam beberapa kasus, ISPA bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius seperti pneumonia. Untuk itu, ia menegaskan para orangtua untuk mulai waspadai bila batuk pada anak atau anggota keluarga lainnya telah terjadi berlarut-larut.
Perlu diketahui, pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada salah satu atau kedua belah paru-paru, bisa disebabkan oleh jamur, bakteri, maupun virus. Infeksi ini menyebabkan kantung udara berisi cairan bahkan nanah.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di The Asian Parent
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan The Asian Parent. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.