Menu

Pameran 'Jalur Rempah: Rumah Rempah Dunia', Ajak Pengunjung Menelusuri Komoditas Utama Nusantara yang Mendunia

10 Desember 2023 12:40 WIB
Pameran 'Jalur Rempah: Rumah Rempah Dunia', Ajak Pengunjung Menelusuri Komoditas Utama Nusantara yang Mendunia

Caption: Acara pameran 'Jalur Rempah: Rumah Rempah Dunia' di Museum Kebangkitan Nasional. (Press release)

Hilmar melanjutkan bahwa upaya pengajuan Jalur Rempah sebagai Warisan Dunia UNESCO ditargetkan untuk tercapai pada tahun 2024. Keberhasilan upaya ini akan membutuhkan usaha bersama untuk melindungi, mengembangkan, memanfaatkan, memelihara, dan mengedukasi generasi mendatang tentang pentingnya Jalur Rempah. 

Berangkat dari semangat untuk bersama-sama mengantarkan Jalur Rempah menjadi warisan budaya dunia, MCB bersama dengan unit Museum Nasional Indonesia dan Museum Kebangkitan Nasional berkolaborasi dengan berbagai ahli dan pihak seperti Culture Lab Consultancy (CLC), Yayasan Negeri Rempah, dan Cukup Cakap menghadirkan Pameran “Jalur Rempah: Rumah Rempah Dunia” untuk mengedukasi publik khususnya generasi muda tentang arti penting Jalur Rempah, dengan menghadirkan tata pamer dan berbagai kegiatan menarik. 

Hal yang sama disampaikan oleh Ahmad Mahendra selaku Pelaksana Tugas Kepala MCB/IHA. Menurutnya, melalui proses kuratorial bersama-sama dengan para pakar dan komunitas yang memang ahli di bidangnya, pameran tersebut akan menceritakan kisah perkembangan ekonomi, politik, dan ilmu pengetahuan yang didorong oleh Jalur Rempah. 

"Kami harap dengan penyajian yang memiliki nilai-nilai baru ini dapat mempertegas nilai sejarah dan warisan budaya nusantara kita, Jalur Rempah, yang tidak ternilai harganya," imbuh Ahmad Mahendra. 

Pameran tersebut menghadirkan enam instalasi utama yang terdiri atas Area Koleksi Jalur Rempah, Replika Bas Relief Borobudur, Herbarium Tanaman Rempah, Instalasi Peta Interaktif Jalur Rempah, Panel Aplikasi Rempah Internasional dan Instalasi Interaktif Replika Kapal Borobudur.

Objek yang ditampilkan dalam pameran tersebut berjumlah 35 buah, mulai dari prasasti dan mata uang kuno hingga benda kehidupan sehari-hari seperti pipisan-gandik (untuk mengolah jamu dan obat-obatan tradisional), serta gahi-gahi (tongkat pemetik pala) dan tukiri (keranjang) yang masih digunakan pada perkebunan pala saat ini.

Pameran tersebut juga mengedepankan aspek interaktivitas dan partisipatif, Moms. Jadi bisa dikunjunhi dari berbagai kalangan usia. Moms bisa berkesempatan berinteraksi dengan macam-macam instalasi seperti menghirup aroma rempah, merasakan berlayar di samudera dengan replika Kapal Borobudur, dan masih banyak lagi

Sepanjang pameran akan diadakan berbagai program publik yang melibatkan para pelajar, mahasiswa/i, komunitas rempah, penggiat budaya dan publik secara umum. Beberapa kegiatan tersebut antara lain seperti Sesi Berbagi, Sesi Kongkow Akhir Pekan, Sesi Rumpi Rempah, Sesi Aksi untuk Bumi, Sesi Jamuan Negeri Rempah dan Sesi Pertunjukan Musik pada setiap akhir minggunya.

Untuk mengunjungi pameran, Moms dapat membeli tiket dengan tarif Rp2.000,- untuk dewasa dan Rp1.000,- untuk anak-anak. Untuk informasi lengkapnya, Moms bisa ke laman Instagram @pameranjalurrempah.

Baca Juga: Creamy dan Hangat, Ini Resep Teh Susu Rempah yang Cocok Banget Dikonsumsi Malam Hari, Duh Tidur Pasti Langsung Nyenyak Moms...

Baca Juga: Bikin Nostalgia, Ini Resep Nasi Goreng Daun Mengkudu yang Gurihnya Nampol, Rempahnya Bikin Ketagihan Moms!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Share Artikel:

Oleh: Azka Elfriza