Ilustrasi demiseksual (Istockphoto/Gmast3r)
Laurence Levine, MD, Chief Medical Officer di Promescent, menjelaskan bahwa beberapa posisi, termasuk reverse cowgirl, dapat menimbulkan risiko jika tak dilakukan dengan hati-hati. Bahaya terletak pada potensi gerakan tiba-tiba atau canggung, yang dapat menyebabkan patah penis.
Gerakan kasar tak hanya dapat merobek tunika albuginea, tetapi juga dapat memicu penyakit Peyronie. Peyronie's disease adalah gangguan penyembuhan luka yang dapat menyebabkan deformitas pada penis, seperti lengkungan, tonjolan, dan/atau penyusutan, menurut Dr. Levine.
Meskipun risiko ada, tak perlu menghapus reverse cowgirl dari repertoar seksual kamu. Ada cara untuk bermain dengan aman dalam posisi ini dan meminimalkan risiko berakhir dalam situasi yang tak diinginkan.
Dengan memahami mekanika dan risiko yang terkait dengan posisi reverse cowgirl, individu dapat menjalani kehidupan seksual mereka dengan lebih sadar dan aman. Penting untuk memahami bahwa komunikasi dan perhatian terhadap gerakan saat berhubungan intim dapat membantu mencegah cedera dan memastikan pengalaman seksual yang memuaskan.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.