Gadis Dharsono (istimewa)
"Dulu Gadis itu gambarnya hanya rumah dan bunga, lalu ke menara Eiffel. Setelah itu stop dan belakangan ini dia mulai tertarik sama lukisan ekspresif seperti yang ditampilkan di IFI Wijaya ini," terang Poppy saat ditemui MNC Portal, Senin (6/5/2024).
Hadirnya dua lukisan Gadis di IFI Wijaya tentu menjadi kebanggaan bagi Poppy. Menurutnya, itu hal yang luar biasa bagi dia maupun untuk Gadis sendiri.
"Bagi saya, selama Gadis happy menjalaninya, saya akan sangat mendukung. Gadis dengan banyak limitasi tapi mampu berkarya ini juga menjadi pengingat buat saya maupun untuk kita semua agar selalu bersyukur," tambah Poppy.
Gadis Dharsono diketahui mengalami kondisi half-paralyze yang membuat setengah bagian tubuhnya lumpuh. Gadis pun tidak memiliki kemampuan untuk berbicara, tapi bisa menulis.
Di kesempatan yang sama, Poppy pun menghaturkan terima kasih untuk IFI Wijaya yang memberi ruang untuk Gadis bisa merasakan pengalaman ini. Hal semacam itu tentu akan memberi dampak besar dan positif bagi Gadis maupun masyarakat secara luas.
"Terima kasih IFI karena sudah memberi ruang untuk Gadis dengan 'special needs'-nya. Semoga lewat lukisan Gadis, kita bisa lebih memahami keberagaman manusia," ujar Poppy.
Lebih lanjut, Atase Kerjasama Kebudayaan IFI Charlotte Esnou mengatakan bahwa IFI memang menjunjung tinggi inklusivitas. Sebab, keberagaman manusia itu patut diapresiasi dan dihargai.
"IFI menjadi ruang bagi keberagaman, termasuk kepada mereka pribadi dengan kebutuhan khusus. Itu kenapa, kami sangat menghargai adanya lukisan dari teman seniman bernama Gadis yang memamerkan dua lukisannya di sini," kata Charlotte.
Pameran Seni Rupa 'Nouveau Voyage' di IFI Wijaya ini diinisiasi salah satunya oleh Founder Jakarta Illustration Visual Art Ghanyleo. Menurut Ghany, diselenggarakannya pameran ini agar seniman muda punya tempat untuk mempresentasikan karya mereka.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.