Menu

Waspadai Inflammatory Bowel Disease (IBD) yang Sering Disepelekan, Bisa Sebabkan Kematian

22 Mei 2024 03:30 WIB
Waspadai Inflammatory Bowel Disease (IBD) yang Sering Disepelekan, Bisa Sebabkan Kematian

RS Abdi Waluyo (istimewa)

“Tatalaksana penyakit IBD umumnya menggunakan terapi obat (tablet dan injeksi), namun pada beberapa keadaan diperlukan tindakan operasi/pembedahan atau bahkan dilakukan tatalaksana dengan kombinasi obat-obatan dan pembedahan. Beberapa jenis vaksinasi direkomendasikan juga bagi pasien IBD sebagai bentuk pencegahan infeksi. IBD yang kronis mungkin memerlukan pembedahan untuk mengangkat bagian saluran pencernaan yang rusak, tetapi dengan adanya  kemajuan dan inovasi dalam pengobatan dengan obat-obatan, tindakan pembedahan sudah jarang dilakukan sejak beberapa tahun belakangan,” tambahnya. 

Prof. Marcel juga menjelaskan, “Penanganan pasien IBD memerlukan kerjasama multidisiplin karena manifestasinya dapat multiorgan. IBD center RS Abdi Waluyo memberikan serangkaian layanan terpadu oleh dokter-dokter spesialis dan subspesialis dari berbagai bidang, di antaranya pelayanan spesialisasi gastroenterologi, bedah digestif, nutrisi, perawatan psikososial, dan pelayanan lainnya.” 

Pelayanan holistik yang dihadirkan diantaranya: konsultasi awal, penilaian profil risiko dan potensi  komplikasi pada perjalanan penyakit IBD, penilaian pola makan oleh dokter spesailis gizi klinik, dukungan psikologis, tinjauan pengobatan terkini, penilaian kesehatan preventif tahunan, serta pemantauan penyakit yang berkelanjutan. 

Pemberian layanan pasien secara personal,multidisiplin,  dan komprehensif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan penyakit radang usus  (IBD). Karena kasus IBD seringkali kompleks dan berat, untuk meningkatkan pelayanan pasien IBD, RS  Abdi Waluyo bekerja sama dengan University of Chicago, melalui diskusi kasus sulit, kerja sama simposium dan sesi mini lecture. Kerjasama ini sudah dirintis sejak tahun 2023 dan tetap berlanjut  hingga saat ini. 

Terkait IBD ini, salah satu hal penting yang juga harus diperhatikan adalah nutrisi bagi pasien. Pada kesempatan yang sama, dr. Nathania S. Sutisna, SpGK, spesialis gizi klinik RS Abdi Waluyo mengatakan, “Beberapa faktor risiko IBD berasal darisisi nutrisi, yaitu akibat seringnya mengkonsumsi ultra processed food dan bahan aditif makanan. Oleh sebab itu, pola makan pasien IBD harus diubah dan disesuaikan dengan pengobatan utama. Saat timbul gejala, pasien harus memperhatikan kebutuhan kalori dam protein yang lebih tinggi dibanding saat mereka sehat, serta perhatikan keseimbangan cairan." 

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Share Artikel:

Oleh: Ida Umy Rasyidah

Artikel Pilihan