Headphone. (Unsplash/Malte Wingen)
Ini jam 4 pagi
Aku tidak bisa memiringkan kepalaku
Berharap kenangan ini memudar, mereka tidak pernah melakukannya
Ternyata orang berbohong
Mereka berkata, "Jentikkan saja jarimu"
Seolah semudah itu bagiku untuk melupakanmu
Aku hanya butuh waktu
Ambil satu, dua
Kamu ada di mana?
Kamu masih ada di hatiku
Jepret tiga, empat
Tidak membutuhkanmu di sini lagi
Keluarlah dari hatiku
Karena aku mungkin akan membentak
Aku sedang menulis sebuah lagu
Berkata, "Ini yang terakhir"
Berapa banyak lagu terakhir yang tersisa? Aku kehilangan hitungan
Sejak 22 Juni
Hatiku terbakar
Aku telah menghabiskan malam-malamku di tengah hujan untuk mencoba memadamkannya
Jadi aku mengambil satu, dua
Kamu ada di mana?
Kamu masih ada di hatiku
Jepret tiga, empat
Tidak membutuhkanmu di sini lagi
Keluarlah dari hatiku
Karena aku mungkin akan membentak
Oh-wah
Karena aku mungkin akan membentak
Oh-wah
Dan jika ada orang lain yang berkata, "Kamu harus melupakannya"
Oh, mungkin aku akan berhenti bicara pada orang lain sebelum aku membentak, membentak, membentak
Oh, aku mungkin akan berhenti bicara pada orang lain sebelum aku membentaknya
Ambil satu, dua
Kamu ada di mana? (Kamu ada di mana?)
Kamu masih di hatiku (Masih di hatiku)
Jepret tiga, empat
Tidak membutuhkanmu di sini lagi (Membutuhkanmu di sini lagi)
Keluarlah dari hatiku
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.