Menu

Wajib Tahu! Berapa Lama Virus Corona Bertahan di Luar Tubuh?

30 Maret 2020 12:00 WIB
Wajib Tahu! Berapa Lama Virus Corona Bertahan di Luar Tubuh?

Virus Corona. (Unsplash/CDC)

HerStory, Jakarta —

Virus corona kini sedang menghantui berbagai negara di dunia. Virus ini mencuat ke publik sejak awal tahun 2020 berawal dari Wuhan, Cina. Baru tiga bulan muncul, COVID-19 sudah menjangkit 200 negara. Menurut catatatan Global Cases by the CSSE at Johns Hopkins University, terdapat 662.073 kasus hingga Minggu (29/3/2020) pagi. Dengan penyebaran yang cepat, lantas banyak orang bertanya-tanya bahwa sebenarnya berapa lama virus corona akan bertahan di luar tubuh?

Seperti banyak virus pernapasan, termasuk flu, Covid-19 dapat menyebar dalam butiran kecil yang dilepaskan dari hidung dan mulut orang yang terinfeksi saat ia batuk. Saat orang yang terinfeksi melakukan batuk, ia dapat menghasilkan hingga 3.000 tetesan atau dikenal sebagai droplets. Partikel-partikel ini dapat mengenai orang lain, bisa menempel pada pakaian dan permukaan benda di sekitar mereka. Namun, beberapa partikel droplets yang lebih kecil dapat bertahan di udara. Ada juga beberapa bukti yang mengungkapkan bahwa virus ini bertahan di toilet, sehingga siapa pun yang tak mencuci tangan secara menyeluruh setelah mengunjungi toilet dapat mencemari apa pun yang mereka sentuh.

Baca Juga: Bisakah Virus Corona Menular Lewat Makanan? Ini yang Perlu Kamu Tahu!

Perlu dicatat bahwa menurut Centers for Disease Control and Prevention, ketika kamu menyentuh permukaan atau objek tempat menempelnya virus kemudian menyentuh wajah sendiri itu enggak dianggap sebagai cara utama penyebaran virus. Meski begitu, CDC, World Health Organization dan otoritas kesehatan lainnya telah menekankan bahwa mencuci tangan, membersihkan serta mendisinfeksi permukaan yang sering disentuh setiap hari adalah kunci dalam mencegah penyebaran Covid-19. Jadi, meskipun kita masih belum tahu persis berapa banyak kasus yang disebabkan langsung oleh permukaan yang terkontaminasi, para ahli menyarankan untuk selalu berhati-hati.

Salah satu aspek yang belum jelas adalah berapa lama SARS-CoV-2, nama virus yang menyebabkan penyakit Covid-19, dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia. Beberapa studi tentang virus corona lain, termasuk Sars dan Mers, menemukan bahwa mereka dapat bertahan hidup di logam, kaca dan plastik selama sembilan hari, kecuali mereka didesinfeksi dengan benar. Beberapa bahkan dapat bertahan hingga 28 hari di suhu rendah.

Virus corona dikenal sangat tangguh dalam hal bertahan hidup. Dan para peneliti sekarang mulai memahami lebih banyak tentang bagaimana ini memengaruhi penyebaran COVID-19. Neeltje van Doremalen, seorang ahli virus di US National Institutes of Health (NIH), dan rekan-rekannya di Rocky Mountain Laboratories di Hamilton, Montana, telah melakukan beberapa tes pertama tentang berapa lama COVID-19 dapat bertahan di setiap permukaan yang berbeda.

Baca Juga: Berapa Lama Virus Corona Bisa Bertahan pada Benda di Sekitar? Ini Jawabannya!

Studi mereka yang telah diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa virus itu dapat bertahan dalam droplets hingga tiga jam setelah dikeluarkan melalui batuk ke udara. Droplets halus berukuran antara 1-5 mikrometer, sekitar 30 kali lebih kecil dari lebar rambut manusia. Mereka dapat tetap bertahan di udara yang tenang selama beberapa jam.

Tetapi studi NIH menemukan bahwa COVID-19 bertahan lebih lama di atas kardus hingga 24 jam, di permukaan plastik hingga 2-3 hari dan stainless steel. Temuan menunjukkan virus ini mungkin bertahan lama di gagang pintu, sesuatu yang dilapisi plastik atau dilaminasi dan permukaan keras lainnya.

Jangan khawatir, penelitian telah menunjukkan bahwa virus corona dapat dinonaktifkan dalam waktu satu menit dengan mendisinfeksi permukaan yang terkontaminasi menggunakan alkohol 62-71% atau pemutih hidrogen peroksida 0,5%, bisa juga dengan pemutih rumah tangga yang mengandung 0,1% natrium hipoklorit. Suhu dan kelembaban yang lebih tinggi juga cenderung menyebabkan virus corona lain mati lebih cepat.

Baca Juga: Bisa Deteksi Virus Corona Dengan Cepat! Begini Proses Penggunaan Rapid Test di Indonesia

Untuk pakaian dan permukaan lain yang lebih sulit disinfeksikan, belum ada kejelasan berapa lama virus itu bisa bertahan. Serat alami dapat menyebabkan virus mengering lebih cepat daripada pada plastik dan logam.

"Kami berspekulasi karena bahan berpori, itu cepat kering dan mungkin menempel pada serat. Perubahan suhu dan kelembaban juga dapat mempengaruhi berapa lama ia dapat bertahan.Kami sedang menjalankan percobaan tindak lanjut untuk menyelidiki efek suhu dan kelembaban secara lebih rinci.” kata Vincent Munster, kepala bagian ekologi virus di Rocky Mountain Laboratories dan salah satu dari mereka yang memimpin studi NIH.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Nada Saffana