Ilustrasi wanita menangis akibat KDRT (Unsplash/Sydney Sims)
Belakangan ini sedang ramai kekerasan rumah tangga atau KDRT yang dialami oleh Cut Intan. Setelah beberapa kali mengalami KDRT dalam kurun waktu 5 tahun, Cut Intan kini berani untuk speak up dan suaminya pun kini sudah ditahan.
Tapi memang Moms, akan sangat sulit bagi para Moms untuk keluar dari hubungan yang sering terjadi kekerasan. Biasanya para korban KDRT memiliki banyak alasan untuk tetap bertahan menjalin hubungan dengan para pelaku KDRT, meski hal itu membahayakan dirinya.
Meski begitu, Moms harus berani melawan karena jika KDRT terus terjadi, maka dampaknya akan makin besar. Bukan hanya pada diri sendiri, tapi akan berdampak pada psikis anak karena menyaksikan kekerasan. Anak pun bisa saja tumbuh jadi pribadi yang melakukan kekerasaan. Bahkan, menurut informasi di laman Alodokter, anak bisa mengalami gangguan psikis, perilaku agresif, dan rendah diri.
Jika Moms, selama ini jadi korban KDRT, jangan takut untuk bersuara Moms. Jika kamu masih ragu bisa coba beberapa tips ini, jangan takut ya!
1. Beritahu kondisi Moms kepada orang terdekat, sahabat atau keluarga. Tapi Moms harus memastikan pelaku KDRT tak mengetahui hal ini.
2. Jika mengalami KDRT, segera dokumentasikan melalui kamera dan simpan. Hal ini bisa jadi bukti.
3. Catat semua perilaku kekerasan yang Moms alami.
4. Moms harus menghindari melawan kekerasan karena pelaku berisiko melakukan tindakan makin ekstrim.
Moms segeralah mencari keadilan setelah jadi korban KDRT. Jangan sampai ditahan, segera lepas dari pelakunya, jangan takut ini tips yang bisa Moms terapkan agar tetap aman.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.