Menu

Tingkatkan Literasi Soal Gizi, Danone Indonesia Helat Edukasi Lewat Jelajah Gizi Banyuwangi 2024

09 November 2024 14:50 WIB
Tingkatkan Literasi Soal Gizi, Danone Indonesia Helat Edukasi Lewat Jelajah Gizi Banyuwangi 2024

Danone Indonesia Helat Edukasi Lewat Jelajah Gizi Banyuwangi 2024 (Istimewa)

Ditambahkan pula oleh Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PhD selaku Pakar Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor bahwa pemenuhan gizi pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan menjadi penting dalam pencegahan stunting lho!

Pasalnya, dengan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang akan memberikan kita semua makronutrien dan mikronutrien yang dibutuhkan tubuh.

"Tidak harus makanan mahal, kuliner lokal seperti ayam pitik, ayam lodho, dan sego tempong yang ada di Banyuwangi menjadi contoh bahwa makanan sehat, kaya zat besi dan gizi lainnya yang bisa kita temukan dengan mudah juga murah. Ini menjadi penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah masalah gizi. Mengonsumsi pangan dengan bahan alami seperti pangan lokal adalah langkah awal yang baik untuk memenuhi kebutuhan gizi harian secara berkelanjutan,” ujarnya.

Selain mendapatkan gizi dan nutrisi langsung dari pangan lokal, pemenuhan kebutuhan nutrisi harian juga dapat dilengkapi dengan pangan fortifikasi untuk memperkuat dan mengoptimalkan penyerapan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. 

“Fortifikasi adalah tindakan memperkaya nutrisi yang ditambahkan ke dalam pangan tertentu untuk mendukung kita memenuhi nutrisi harian yang dibutuhkan oleh tubuh. Contohnya, kebutuhan zat besi harian anak setara dengan ½ ekor ayam. Dengan kemampuan pencernaan yang masih terbatas, tentu belum memungkinkan seorang anak untuk mengkonsumsi ½ ekor ayam setiap harinya. Untuk itu, kami menghadirkan menghadirkan SGM Eksplor sebagai susu pertumbuhan yang sudah diformulasi dan kaya zat besi dengan kombinasi unik vitamin C atau IronC untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak serta membantu mencegah anemia,” jelas Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH selaku Medical & Science Director Danone Indonesia.

Ditambahkan oleh Arif Mujahidin bahwa menjaga tubuh tetap terhidrasi adalah salah satu cara mencegah stunting dan memastikan penyerapan nutrisi dapat terjadi dengan baik.

“Air yang bersih dan layak membantu masyarakat, termasuk bayi dan balita, terhindar dari penyakit seperti diare dan infeksi lainnya yang berpotensi menghambat penyerapan gizi. Namun sayangnya, saat ini 7 dari 10 rumah tangga Indonesia masih mengkonsumsi air minum yang tidak sehat atau terkontaminasi1. Untuk itu, edukasi agar masyarakat dapat memahami bahwa tidak semua air sama dan air yang baik harus berasal dari sumber yang terlindungi dan terjaga kemurniannya sehingga mengandung mineral alami yang seimbang dan berkualitas menjadi hal yang penting. Menjawab permasalahan ini, melalui produk AQUA kami berkomitmen untuk menghadirkan produk air minum i yang sehat dan berkualitas yang berasal dari sumber akuifer dalam terpilih bukan air tanah dangkal, sehingga terlindungi dari kontaminan ataupun cemaran dari aktivitas manusia,” pungkasnya.

"Sesuai dengan konvensi hak anak, anak memiliki beberapa hak yang tidak hanya hak untuk hidup namun juga untuk keberlanjutan hidup dimana anak harus menikmati kesempatan untuk hidup secara optimal. Hal tersebut menandakan bahwa tidak boleh ada anak terlahir stunting dan berat badan rendah. Setiap orang dewasa atau orang tua wajib memberikan makanan bergizi sesuai dengan pasal konvensi hak anak. Namun kenyataannya, tidak semua keluarga mampu untuk hal ini. Di pasal 18 dijelaskan bahwa pola asuh dilakukan oleh orang tua dan jika orang tua tidak mampu maka negara harus membantu anak untuk mencapai titik optimal tumbuh kembangnya. Hal tersebutlah yang melandasi lahirnya Program Makan Bergizi yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional. Untuk itu, secara bertahap kami akan memastikan kesediaan bergizi bagi anak Indonesia melalui kolaborasi dan kontribusi pentahelix. Kolaborasi sangat dibutuhkan seperti halnya tergambar dalam Jelajah Gizi 2024 yang memperlihatkan bagaimana semua sektor baik dari sisi pemerintah pusat, pemerintah lokal, akademisi, media bekerjasama dalam melakukan edukasi seputar pangan bernutrisi dan kekayaan pangan lokal di Banyuwangi,” tambah Prof. Dr. Ir. Ikeu Tanziha, MS selaku Staf Khusus Badan Gizi Nasional.

Jelajah Gizi 2024 menyuguhkan serangkaian perjalanan yang mengeksplorasi keunikan pangan lokal dengan membedah secara ilmiah kandungan nutrisi dari sajian kuliner tradisional dan mengulik cerita nutrisi di balik pangan lokal Banyuwangi seperti Nasi Tempong, Rujak Soto, Pecel Rawon, Ayam Kesrut, Pecel Pitik. 

Program ini juga mengajak peserta untuk mengunjungi Pabrik AQUA Banyuwangi, di mana peserta mendapatkan kesempatan untuk melihat langsung bagaimana pabrik beroperasi serta teknologinya memungkinkan pengawasan dan pengendalian proses produksi secara real-time, sehingga meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.

Jelajah Gizi 2024 juga mengajak peserta untuk mengunjungi program binaan Danone Indonesia yaitu budidaya padi sehat - beras biofortifikasi yang dilengkapi dengan vitamin dan mineral termasuk zat besi, dan petaninya juga diberikan pemberdayaan maupun edukasi untuk menerapkan praktik pertanian sawah sehat. 

Selanjutnya, peserta juga mengunjungi masyarakat binaan Danone Indonesia di Desa Benelan Kidul yang mengembangkan budidaya sayuran di area perumahan, di mana bahan tersebut diolah bersamaan dengan protein hewani untuk menjadi makanan tambahan melalui komunitas Isi Piringku di Kabupaten Banyuwangi untuk pencegahan stunting.

Baca Juga: Tegaskan Stunting Si Kecil Bukan Kesalahan Ibu, Sarihusada Luncurkan Kampanye untuk Bantu Cegah Masalah Gizi Anak Indonesia

Baca Juga: Danone Indonesia Gaet Zee Zee Shahab Semarakkan Festival Isi Piringku untuk Bangun Generasi Sehat dan Dorong Pemberdayaan Perempuan

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Share Artikel:

Oleh: Azka Elfriza

Artikel Pilihan