Strategi melawan demam berdarah (istimewa)
Sementara itu, Dr. dr. Astrid B. Sulistomo, MPH, SpOK, Subsp.BioKo(K), Ketua Umum PERDOKI, menggarisbawahi semua orang berisiko terjangkit virus dengue, terlepas dari usia, gaya hidup, dan di mana seseorang tinggal. “Dengue ini bukan hanya penyakit yang mengancam nyawa, tetapi juga menimbulkan beban yang cukup besar, baik bagi pasien dan keluarganya, perusahaan, maupun negara. Kasus dengue banyak terjadi pada kelompok usia produktif, antara 15 hingga 44 tahun—mayoritas kelompok yang tidak hanya tengah aktif bekerja tetapi juga menjadi pilar bagi keluarga dan komunitas mereka. Bagi mereka yang terinfeksi, dengue sering kali membawa beban fisik dan emosional, berdampak pada kualitas hidup pasien dan keluarga yang mendampingi. Apalagi, seseorang dapat terjangkit dengue lebih dari satu kali. Jadi kalau ada yang bilang, sudah pernah terkena dengue dan menjadi kebal, tidak bisa terkena lagi, itu tidak benar. Virus dengue yang terdiri dari 4 serotipe, dapat menjangkit seseorang lebih dari satu kali, dan biasanya infeksi berikutnya berisiko lebih parah.”
Menurut dr. Astrid, perlindungan kesehatan yang menyeluruh adalah hak setiap individu, termasuk para pekerja yang berada di lingkungan berisiko tinggi. “Banyak pekerjaan yang memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena infeksi dengue. Oleh karena itu, perlindungan yang menyeluruh melalui pencegahan yang komprehensif memegang peran yang krusial, salah satunya melalui vaksinasi dengue yang telah direkomendasikan oleh asosiasi medis, seperti PERDOKI untuk para pekerja di daerah endemik atau bepergian ke daerah endemik, pekerja di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan dan pekerja di lokasi konstruksi. Selain itu Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) juga merekomendasikan penggunaannya untuk dewasa usia 19-45 tahun, serta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bagi anak-anak usia 6-18 tahun. Untuk mendapatkan perlindungan yang optimal, vaksinasi perlu diberikan sesuai dosis yang direkomendasikan. Dengan upaya pencegahan yang tepat, kita dapat membantu memastikan bahwa setiap individu di usia produktif dapat menjalani hidup yang lebih sehat, dan terlindungi dari ancaman keparahan yang dapat dicegah. Kesehatan pekerja tidak hanya penting bagi produktivitas, tetapi juga bagi keberlangsungan kehidupan mereka yang berharga bagi keluarga dan masyarakat.”
Pada kesempatan yang sama, turut hadir Adrian Maulana, Profesional Keuangan serta Praktisi Investasi dan Gaya Hidup Sehat, yang membagikan pandangannya seputar kesehatan sebagai investasi. “Kesehatan adalah investasi terbaik yang dapat kita lakukan, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun pekerjaan kita. Karena pada saat kita sehat, banyak hal yang dapat kita lakukan dan banyak kontribusi yang dapat kita berikan. Penyakit seperti dengue bisa menimbulkan dampak yang luas. Ketika kita sakit, kita tidak dapat bekerja secara optimal, yang dapat mengganggu pendapatan dan kesejahteraan keluarga. Selain itu, biaya pengobatan yang tinggi dapat membebani keuangan, apalagi kalau kita tidak memiliki asuransi kesehatan yang memadai.”
SIAP (Sinergi Aksi Perusahaan) Lawan Dengue adalah gerakan kolaboratif yang didedikasikan untuk melindungi para pekerja Indonesia dari ancaman dengue, menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif. Dengan menggabungkan kekuatan perusahaan, pemerintah, dan komunitas medis, gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan penerapan pencegahan komprehensif seperti vaksinasi di tempat kerja. Gerakan ini mengajak perusahaan untuk bersama-sama memerangi dengue di Indonesia, mencegah penyebaran virusnya, serta memastikan produktivitas –baik bagi individu maupun perusahaan— tetap terjaga. Gerakan ini juga mengajak perusahaan untuk menjadikan kesehatan karyawan sebagai prioritas, dan bersama menciptakan masa depan yang lebih kuat dan sehat bagi seluruh pekerja dan keluarga di Indonesia.
Pada kesempatan ini, diberikan juga penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan pencegahan dengue secara komprehensif, di antaranya adalah PT Danone Indonesia, PT Merdeka Copper Gold Tbk., GlaxoSmithKline Indonesia (GSK), PT Intects Teknitama Industri, PT Pertamina (Persero), PT Perkebunan Nusantara III (Persero), Perum Perhutani, serta masih banyak perusahaan lainnya, baik swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.