Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) (istimewa)
Namun, tantangan seperti pencemaran, perambahan, perburuan ilegal, serta aktivitas ilegal seperti penebangan, penangkapan ikan, dan penambangan menjadi ancaman serius. Ia juga menambahkan, keberadaan 6.000 desa di sekitar kawasan konservasi menjadi tantangan tersendiri, terutama terkait kesejahteraan masyarakat
“Sampah laut berdampak pada ekosistem pesisir, termasuk mangrove, lamun, dan terumbu karang. Kehilangan biodiversitas akibat perambahan, perburuan, dan aktivitas ilegal lainnya juga terus meningkat. Kita perlu melibatkan masyarakat untuk mengatasi hal ini. Jika masyarakat mendapatkan manfaat ekonomi, mereka cenderung menjaga kawasan tersebut,” sebut Ammy.
Pemberdayaan masyarakat lokal dan adat dalam melestarikan alam dilakukan juga di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Sejak tahun 2019, YKAN mendukung Pemerintah Kabupaten Berau bersama Yayasan Darma Bhakti Berau Coal dan UGM dalam melaksanakan Program SIGAP SEJAHTERA. Program ini mengadopsi pendekatan SIGAP (Aksi Inspiratif Warga untuk Perubahan), yang dikembangkan oleh YKAN, untuk memberdayakan masyarakat dengan menggunakan potensi yang dimiliki desa.
Sebagai bagian dari Program SIGAP Sejahtera ini, setiap kampung di Berau, yang berjumlah 100 kampung di 12 kecamatan, diberi masing-masing satu pendamping, yang disebut ‘Pejuang SIGAP Sejahtera.’
Mereka didampingi untuk memperkuat tata kelola desa, melindungi dan mengelola hutan dan sumber daya alam secara lestari, memperoleh hak kelola, dan mengembangkan ekonomi ramah lingkungan.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.