Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) (istimewa)
Salah satu dampak positif dari pelaksanaan SIGAP Sejahtera terlihat dari peningkatan jumlah Desa Mandiri berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM), dari yang sebelumnya dua desa di awal program menjadi 19 Desa Mandiri saat ini.
“Kabupaten Berau dianugerahi kekayaan alam yang luar biasa. Kami berupaya menjadikan wilayah ini sebagai contoh praktik konservasi yang berkelanjutan. Dengan peran aktif masyarakat serta mitra seperti YKAN, kami yakin dapat mewujudkan visi pembangunan hijau yang bermanfaat bagi Berau dan upaya konservasi nasional,” ujar Bupati Berau, Sri Juniarsih pada kesempatan yang sama.
Selain SIGAP, Kabupaten Berau juga menjadi lokasi untuk pelaksanaan program tambak ramah lingkungan melalui pendekatan Shrimp Carbon Aquaculture (SECURE). Metode SECURE mencoba memperbaiki cara dan hasil budi daya udang tradisional sembari merestorasi mangrove yang rusak. Herdin, salah satu petambak dari Kampung Pegat Batumbuk mengatakan, selama ini para petambak di kampungnya masih memanfaatkan lahan mangrove untuk budidaya perikanan.
Menurut Herdin, semakin hari lahan mangrove yang dikonversi menjadi tambak semakin luas karena para petambak masih menggunakan cara-cara tradisional yang tidak ramah lingkungan.
“Kami diajak YKAN untuk menerapkan budidaya tambak ramah lingkungan, sembari merestorasi lahan mangrove. Kami menjadi sadar bahwa mangrove bukan hanya penting bagi satwa liar tetapi juga bagi masyarakat pesisir dan budidaya tambak kami. Bila mangrove di sekitar tambak rusak, maka hasil tambak akan terus menurun. Saat ini hasil panen memang belum sebanyak dulu tapi secara bertahap mulai meningkat. Selain itu, kami juga mendapatkan panen lain seperti kepiting dan bandeng,”tutup Herdin.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.