Abdul Mu'ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia dalam Pembukaan Tanwir I 'Aisyiyah (istimewa)
Abdul Mukti memberikan penghargaan tinggi terhadap kontribusi 'Aisyiyah dalam mengembangkan pendidikan inklusif, khususnya yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Ia menekankan bahwa masih banyak anak, baik yang memiliki disabilitas maupun tidak, yang belum mendapatkan akses ke layanan pendidikan yang layak.
"Pendidikan inklusi yang menjadi bagian dari ikhtiar kita bersama membangun komitmen mendukung pemenuhan hak pendidikan bagi disabilitas atau pelajar berkebutuhan khusus itu belum berjalan sebagaimana yang diharapkan," tambah Mu'ti.
Mu'ti pun berharap kolaborasinya dalam bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan inklusi ini bisa mewujudkan pendidikan bermutu bagi semua orang.
Fyi nih Beauty, kerjasama antara Kemendikdasmen dan 'Aisyiyah dalam mendukung gerakan pendidikan inklusif terwujud melalui penandatanganan kesepakatan yang dilakukan pada saat acara pembukaan Tanwir I 'Aisyiyah.
Tri Hastuti, Sekretaris Umum PP 'Aisyiyah, menjelaskan bahwa kolaborasi ini akan mencakup beberapa fokus utama. Pertama, peningkatan kualitas pendidik dan tenaga pendidik. Kedua, memperkuat peran keluarga dalam mendukung pendidikan inklusif, karakter, literasi, dan numerasi. Ketiga, meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi bagi para siswa. Keempat, pelaksanaan program wajib belajar 13 tahun yang mengakomodasi semua anak, termasuk yang berkebutuhan khusus.
Tri menambahkan bahwa 'Aisyiyah telah berupaya memajukan pendidikan inklusif melalui berbagai langkah, seperti meningkatkan keterampilan guru dan tenaga pendidik dalam hal pendidikan inklusif, menyusun standar operasional prosedur (SOP) untuk layanan pendidikan inklusif, mengedukasi orangtua tentang pentingnya pendidikan inklusif, serta mengadakan Program Kesetaraan bagi pemulung dan korban perkawinan anak.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.