Ilustrasi ibu sedang beri makan MPASI untuk anak (Freepik/Edited by HerStory)
Moms, setelah anak berusia 6 bulan, memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) adalah langkah penting dalam tumbuh kembang bayi. Namun, meski bayi sudah mulai mengonsumsi MPASI, tidak semua jenis makanan dan minuman aman untuk mereka lho, terutama untuk bayi di bawah usia 1 tahun. Beberapa makanan dan minuman justru bisa menimbulkan risiko kesehatan serius bagi bayi.
"Meski sudah menerima MPASI, tidak semua makanan bisa dikonsumsi oleh bayi, ada jenis makanan dan minuman yang perlu dihindari untuk bayi dibawah 1 tahun karena berpotensi menyebabkan tersedak dan memicu gangguan kesehatan," tutur dr. Riza Marlina di laman Alodokter, Senin (20/1/2025).
Mengutip dari informasi dr. Riza Marlina, berikut adalah daftar makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari oleh bayi di bawah usia 1 tahun.
Madu mungkin tampak seperti pilihan alami yang manis, namun ternyata tidak disarankan untuk bayi di bawah 1 tahun. Madu dapat mengandung spora bakteri yang bisa menyebabkan bayi menderita botulisme, sebuah kondisi yang sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, sebaiknya hindari memberikan madu sampai bayi berusia lebih dari 1 tahun.
"Madu sama sekali tidak boleh diberikan karena madu dapat mengandung sporan bakteri yang beresiko menyebabkan bayi mengalami botulisme dan bisa berakibat fatal," tutur dr. Riza.
Sayuran atau buah yang bertekstur keras, seperti wortel mentah atau apel utuh, sangat berisiko menyebabkan bayi tersedak. Teksturnya yang keras dapat sulit dicerna dan dapat menyumbat saluran pernapasan bayi. Pastikan untuk mengolah makanan dengan cara yang lebih lembut dan mudah dicerna untuk bayi.
"Sayuran atau buah bertekstur keras dan berukuran besar karena bisa bersiko meningkatkan bayi tersedak," jelas dr. Riza.
Kacang adalah makanan yang sangat berisiko bagi bayi karena bentuknya yang keras dan kecil, yang bisa dengan mudah menyebabkan tersedak. Selain itu, kacang juga bisa menyebabkan reaksi alergi pada beberapa bayi. Oleh karena itu, kacang harus dihindari hingga bayi berusia lebih besar dan siap dengan makanan yang lebih keras.
"Kacang karena dapat memicu tersedak," tutur dr. Riza.
Meskipun buah asam seperti jeruk, lemon, atau nanas kaya akan vitamin, makanan ini bisa memicu gangguan pencernaan pada bayi. Sistem pencernaan bayi masih berkembang, sehingga memberikan buah asam terlalu cepat bisa mengganggu keseimbangan pencernaannya dan menyebabkan rasa tidak nyaman.
"Buah asam dapat memicu gangguan pencernaan," ujar dr. Riza.
Makanan cepat saji, makanan instan, atau makanan yang mengandung garam tinggi tidak disarankan untuk bayi. Ginjal bayi yang belum berkembang dengan baik tidak dapat mengolah garam dalam jumlah banyak. Konsumsi garam berlebih dapat membebani ginjal bayi dan berisiko menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.
"Makanan tinggi garam seperti makanan cepat saji dan makan instan karena ginjal bayi belum bisa mengolah garam dengan baik," ucap dr. Riza.
Minuman manis, seperti jus kemasan atau minuman ringan yang mengandung banyak gula, sebaiknya dihindari. Gula dalam jumlah berlebihan tidak hanya buruk untuk kesehatan gigi bayi, tetapi juga bisa mempengaruhi metabolisme dan meningkatkan risiko obesitas sejak dini.
"Minuman manis mengandung banyak gula seperti minuman kemasan dan jus," tutur dr. Riza.
Kopi dan minuman berkafein lainnya harus benar-benar dihindari untuk bayi. Kafein bisa mengganggu pola tidur bayi dan menyebabkan kecemasan. Sistem tubuh bayi masih sangat sensitif terhadap kafein, dan ini bisa memengaruhi kesehatannya.
"Minuman yang mengandung kafein seperti kopi," ujar dr. Riza.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.