Buah Stroberi. (Unsplash/Jacek Dylag)
Beauty, pernah dengar istilah strawberry generation? Mungkin kamu sering menemui istilah ini, khususnya di kalangan anak muda. Generasi ini sering dianggap sebagai seseorang yang terlihat hebat dan keren di luar, namun rapuh dan mudah terpengaruh secara finansial. Akibatnya, banyak yang terjebak dalam gaya hidup konsumtif yang berlebihan, mengorbankan tabungan dan investasi untuk kesenangan sesaat. Nah, untuk menghindari menjadi bagian dari strawberry generation, ada banyak cara yang bisa kamu terapkan dalam mengelola keuangan.
Secara sederhana Beauty, strawberry generation merujuk pada generasi muda yang tampak baik-baik saja , tetapi rapuh jika menghadapi tekanan. Istilah ini sering dihubungkan dengan fenomena di mana anak muda sekarang lebih cenderung menghadapi masalah finansial. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari faktor pendidikan, pola asuh orang tua, hingga perbedaan kondisi ekonomi antar generasi. Kerap kali, mentalitas yang lebih lemah dan mudah dipengaruhi menjadikan mereka terjebak dalam pola konsumtif.
Mentalitas yang "lembek" bisa menjadi penyebab utama kenapa banyak orang muda terjebak dalam gaya hidup boros. Hal ini terlihat dari kecenderungan mereka membeli barang hanya untuk mendapatkan kepuasan sementara, tanpa mempertimbangkan kebutuhan jangka panjang. Tak jarang, keinginan untuk mengikuti tren atau pamer di media sosial membuat banyak orang muda tergoda untuk menghabiskan uang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak mereka perlukan.
Akibatnya, mereka sering kali mengabaikan hal-hal yang lebih penting seperti tabungan atau investasi untuk masa depan. Bahkan, tak jarang utang menumpuk hanya untuk memenuhi keinginan konsumtif yang sesaat.
Mengutip dari laman resmi Bank Jago, jika kamu tidak ingin menjadi bagian dari strawberry generation, ada beberapa cara yang bisa diterapkan agar keuanganmu tetap sehat dan terkontrol, cusss simak berikut ini
Pertama, penting untuk menentukan mana yang lebih penting—apakah tabungan untuk masa depan atau membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu penting? Pahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Jangan sampai kebutuhan mendesak seperti dana darurat atau tabungan pensiun terganggu hanya karena keinginan untuk membeli gadget terbaru yang belum tentu dibutuhkan.
Menggunakan uang untuk menikmati hidup tentu sah-sah saja. Namun, kamu perlu lebih mindful dalam memilih keinginan mana yang akan dipenuhi terlebih dahulu. Kamu bisa membuat anggaran untuk memenuhi satu atau dua keinginan per bulan, sementara yang lainnya bisa ditunda untuk bulan berikutnya. Dengan cara ini, kamu tetap bisa menikmati hidup tanpa mengorbankan keuangan jangka panjang.
Mengatur keuangan dengan cara yang praktis dan mudah tentu akan membuatmu lebih disiplin dalam mengelola uang. Salah satunya adalah dengan menggunakan aplikasi keuangan yang membantu kamu mengatur anggaran dengan lebih efisien. Fitur seperti pemisahan rekening untuk berbagai kebutuhan, seperti dana darurat, investasi, dan keinginan konsumtif yang dapat memudahkanmu dalam alokasi anggaran.
Selain itu, menggunakan aplikasi yang memudahkan transaksi seperti kartu debit atau QRIS juga membantu kamu dalam mengontrol pengeluaran. Dengan adanya pemisahan anggaran, kamu bisa lebih disiplin dan terhindar dari pemborosan yang tidak perlu.
Gimana Beauty, tertarik untuk langsung menerapkannya?
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.