Elisabeth Novie Riswanti adalah salah satu sosok yang menginspirasi dalam dunia perbankan Indonesia. Sebagai Direktur Aset Manajemen di Bank Tabungan Negara (BTN), ia menjadi direktur perempuan satu-satunya di bank BUMN ini. Dengan latar belakang pendidikan hukum, Elisabeth membuktikan bahwa keberhasilan di dunia perbankan tidak hanya ditentukan oleh latar belakang pendidikan, tetapi juga oleh kepemimpinan yang matang, visi yang jelas, serta kemampuan untuk beradaptasi dalam berbagai tantangan.

Elisabeth, meskipun memiliki latar belakang pendidikan di bidang hukum, tidak memilih untuk menjadi seorang pengacara. Ia justru tertarik untuk bergabung dengan dunia perbankan, mengikuti jejak sejumlah anggota keluarganya yang sudah lebih dulu terjun ke sektor ini. Keputusan ini tentu bukan tanpa alasan, mengingat banyaknya peluang yang ada di dunia perbankan, terutama di bank-bank BUMN seperti BTN.

Sebagai seorang yang mengenyam pendidikan hukum, Elisabeth memiliki pemahaman yang mendalam tentang berbagai aspek hukum, yang ternyata sangat relevan dengan pekerjaannya di perbankan. Dalam kesehariannya, ia tak lepas dari masalah hukum, mulai dari perjanjian, eksekusi agunan, hingga proses lelang di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). Semua hal ini menjadikannya sosok yang mampu mengatasi berbagai permasalahan kompleks antara kreditur dan debitur, yang merupakan bagian penting dalam dunia perbankan.

Di BTN, Elisabeth adalah satu-satunya perempuan yang menduduki posisi direktur. Namun, bagi Elisabeth, gender bukanlah hal yang membatasi kualitas kepemimpinan seseorang. Menurutnya, baik perempuan maupun laki-laki harus memiliki kualitas yang sama dalam menjalankan tugasnya. Ia juga menambahkan bahwa perempuan memiliki kelebihan tersendiri, yakni kemampuan multitasking. Sebagai seorang ibu dan istri di rumah, serta seorang profesional di kantor, perempuan memiliki bekal lebih untuk menyelesaikan berbagai tugas dan tanggung jawab, baik di dalam keluarga maupun di dunia kerja.

Menurutnya Perempuan diberikan keberkahan berupa kemampuan multitasking, baik itu di rumah atau di kantor. Keyakinan ini membantunya untuk menjalani kehidupan profesional dan pribadi dengan seimbang, meskipun dalam dunia kerja yang sangat menuntut.

Di bawah kepemimpinan Elisabeth, BTN berhasil mencatat sejumlah pencapaian yang membanggakan. Salah satunya adalah program Asset Sales yang diluncurkan di tengah pandemi COVID-19. Program ini berhasil menjual aset dengan total nilai lebih dari Rp 2 triliun melalui mekanisme lelang. Ini merupakan prestasi luar biasa mengingat situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian selama masa pandemi.

Selain itu, Elisabeth juga bertanggung jawab atas penyaluran kredit perumahan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat. Sebanyak 3.000 unit perumahan disalurkan, dan Elisabeth memastikan agar kualitas pelayanan tetap terjaga dengan baik sehingga para debitur dapat memenuhi kewajiban pembayaran mereka. Hal ini menunjukkan komitmen Elisabeth dalam mendukung program pemerintah sambil menjaga kinerja dan kualitas bank.

Tentu saja, mencapai puncak karier seperti ini tidaklah mudah. Elisabeth mengakui bahwa menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi adalah hal yang sangat penting. Ia menjalani prinsip "Kini Disini", yang mengajarkan agar seseorang fokus pada apa yang sedang dijalani saat itu. Jika berada di rumah, ia tidak memikirkan pekerjaan, dan begitu juga sebaliknya. Prinsip ini membantunya untuk tetap memberikan perhatian penuh baik pada keluarganya maupun pada tugas-tugas di kantor.

Selain itu, Elisabeth juga memiliki kegiatan lain yang membantunya menyeimbangkan stres pekerjaan, yaitu bersepeda dan naik gunung. Kedua aktivitas ini memberikan ruang baginya untuk berpikir lebih jernih, sekaligus menjadi ajang untuk merefleksikan perjalanan kariernya.

Beauty, Elisabeth Novie Riswanti adalah contoh nyata bahwa perempuan tidak hanya bisa bersaing di dunia perbankan, tetapi juga bisa mendominasi, bahkan di posisi-posisi strategis seperti direktur. Dengan segala pencapaian dan prinsip hidup yang dijalani, ia tidak hanya menjadi teladan bagi perempuan yang ingin sukses dalam karier, tetapi juga menunjukkan bahwa dengan kualitas, dedikasi, dan kemampuan untuk beradaptasi, seseorang dapat mencapai puncak karier di dunia yang penuh tantangan ini.

Baca Juga: Tampil Percaya Diri, Bianca Balti Bersolek dengan Cantik di Red Carpet Pasca Kemoterapi dengan Kepala Botak

Baca Juga: Bisa Buka Lapangan Pekerjaan, Intip Yuk Kisah Inspirasi dari Ina Widiyandini Pemilik Ina Cookies