Ilustrasi mengatur uang. (Istimewa/Edited By HerStory)
Moms, Ramadan bukan cuma soal menahan lapar dan haus, tapi juga soal menahan hawa nafsu dalam mengelola keuangan, lho. Bagi pasangan suami istri, ini adalah momen penting untuk saling terbuka dan bekerja sama dalam mengatur anggaran rumah tangga. Pasalnya, selama bulan suci ini, pengeluaran rumah tangga cenderung meningkat—baik untuk belanja kebutuhan, mudik, hingga acara buka bersama (bukber). Jika tak hati-hati, keuangan bisa cepat terkuras dan bahkan berisiko boncos.
Agar Ramadan bisa berjalan lancar tanpa menambah beban finansial, ada baiknya pasangan suami istri saling berdiskusi dan menetapkan budget secara cermat. Mengutip dari laman resmi Bank Jago, berikut beberapa tips untuk mengatur keuangan rumah tangga selama Ramadan agar tetap terjaga tanpa harus konflik atau cemas soal uang.
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah duduk bersama dan merencanakan semua kebutuhan yang harus dipenuhi selama Ramadan. Ini termasuk belanja bahan makanan, biaya mudik, serta pengeluaran untuk buka bersama dengan keluarga dan teman. Jangan lupa untuk menyusun anggaran secara realistis, sesuai dengan pemasukan yang ada.
Sebagai contoh, kamu dan pasangan bisa membuat daftar belanja bulanan, menentukan anggaran untuk setiap kategori, dan menetapkan batasan agar tidak melebihi budget. Pembagian tugas yang jelas juga akan menghindari kebingungan dalam penggunaan uang, serta memastikan semuanya tercatat dengan rapi.
Selain kebutuhan rutin, ada baiknya kamu dan pasangan menyisihkan sebagian uang untuk dana darurat. Selama Ramadan, banyak pengeluaran tak terduga yang bisa muncul—seperti mobil yang rusak saat mudik, atau rumah yang mendadak bocor saat banyak tamu datang untuk buka bersama.
Untuk itu, buatlah tabungan khusus untuk keadaan darurat. Tentukan apa saja yang masuk dalam kategori darurat, agar dana tersebut tidak disalahgunakan untuk hal-hal yang tidak mendesak. Dengan adanya dana darurat, kamu dan pasangan bisa menjalani bulan suci ini dengan lebih tenang dan bebas cemas. Jangan sampai pengeluaran tak terduga malah membuat keuangan rumah tangga berantakan.
Setiap pasangan pasti memiliki impian yang ingin dicapai bersama. Mungkin kalian ingin merasakan nikmatnya Ramadan di Mekkah tahun depan, atau membeli rumah impian. Apa pun itu, penting untuk merencanakan keuangan jangka panjang, meskipun di tengah pengeluaran Ramadan yang tinggi.
Cobalah untuk mulai menabung dengan tujuan yang lebih besar. Tentukan target menabung dan rencanakan cara mencapainya. Misalnya, kamu dan pasangan bisa mulai menabung selama bulan Ramadan, dengan kontribusi bulanan yang sudah disepakati bersama. Dengan komitmen dan disiplin, impian besar kalian bisa lebih cepat terwujud.
Salah satu cara yang efisien untuk mengelola anggaran bersama adalah dengan menggunakan sistem kantong bersama. Ini memungkinkan kamu dan pasangan untuk menyimpan uang di satu tempat yang bisa diakses oleh keduanya. Misalnya, buat kantong khusus untuk belanja kebutuhan rumah tangga, mudik, atau acara buka bersama.
Dengan memiliki kantong bersama, kalian bisa lebih mudah melacak pengeluaran dan memantau alokasi dana yang sudah disepakati. Selain itu, transparansi antara suami istri tetap terjaga, karena keduanya bisa melihat riwayat transaksi dan penggunaan uang.
Jika ingin lebih terorganisir, buatlah dua kantong berbeda: satu untuk pengeluaran rutin (kantong bayar) dan satu lagi untuk tabungan bersama (kantong nabung). Dengan cara ini, kalian tidak hanya bisa mengelola pengeluaran harian, tetapi juga menabung bersama untuk tujuan jangka panjang.
Nah, bagaimana kalau kamu atau pasangan ingin punya kantong pribadi? Apakah itu dianggap egois Moms?
Mengutip dari laman Bank Jago, jawabannya tidak ada yang salah dengan memiliki kantong pribadi. Setiap individu pasti memiliki kebutuhan dan keinginan pribadi yang berbeda. Kantong pribadi ini bisa digunakan untuk hal-hal yang tidak berkaitan langsung dengan kebutuhan rumah tangga, seperti membeli hadiah untuk pasangan atau barang pribadi lainnya.
Namun, penting untuk memastikan bahwa dana di kantong pribadi tidak mengganggu kebutuhan rumah tangga yang lebih utama. Jika kamu dan pasangan bisa sepakat dan menyesuaikan alokasi anggaran dengan bijak, maka memiliki kantong pribadi justru bisa membantu mengurangi stres dan menjaga keharmonisan dalam rumah tangga.
Dengan mengatur keuangan secara bersama-sama, kamu dan pasangan tidak hanya menjaga stabilitas finansial selama Ramadan, tetapi juga memperkuat komunikasi dan kerjasama dalam rumah tangga. Ingat, Ramadan adalah momen untuk berbagi—bukan hanya berbagi rezeki dan kebahagiaan, tetapi juga berbagi beban dalam hal keuangan. Jadi, yuk mulai dari sekarang untuk merencanakan anggaran Ramadan dengan bijak, agar bisa menikmati bulan suci ini tanpa merasa terbebani!
Dengan perencanaan yang matang, kamu dan pasangan bisa menjalani Ramadan dengan penuh berkah, tanpa khawatir keuangan rumah tangga menjadi kendala.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.