Poster film JUMBO (istimewa)
Moms, film animasi terbaru Indonesia, Jumbo yang disutradarai oleh Ryan Adriandhy dengan latar waktu pada era tahun 2000an ini berhasil mencapai salah satu film Indonesia terlaris sepanjang sejarah. Film ini juga terinspirasi dari kisah masa lalu sang sutradaranya lho Moms. "Film ini tuh terinspirasi dari kisah kami waktu masih kecil," ungkap Ryan Adriandhy.
Menariknya, film Jumbo tembus 7 juta penonton pada hari Sabtu (26/4/2025) kemarin. Hal ini membuat Jumbo berada di urutan ke-3 sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa. Film animasi produksi Visinema ini masih tak menyangka Jumbo mendapat sambutan luar biasa hingga saat ini sejak tayang pada 31 Maret 2025.
"LEBIH DARI 7.000.000 PENONTON UNTUK FILM JUMBO. Sejak hari pertama Lebaran, perjalanan JUMBO luar biasa banget!" demikian tulisan pengumuman dari akun Instagram resmi film Jumbo.
Film yang disutradari Ryan Adriandhy ini mengangkat tema petualangan dan persahabatan, dengan pesan moral seputar perundungan (bullying), keberanian, dan kepercayaan diri.
Ceritanya berpusat pada Don, seorang anak lelaki bertubuh besar yang kerap diremehkan dan diolok-olok teman-temannya.
Don bertekad membuktikan dirinya dengan mengikuti pertunjukan bakat, menampilkan sandiwara yang terinspirasi dari buku peninggalan orangtuanya.Namun, konflik muncul ketika buku tersebut dicuri oleh Atta, teman yang sering membully Don.
Di tengah keputusasaan, Don bertemu dengan Meri, peri kecil misterius yang meminta bantuan untuk mencari orangtuanya.
Petualangan yang mereka lalui bersama tak hanya membawa kejutan, tetapi juga membantu Don mengenali dan menerima dirinya sendiri, sekaligus membangun persahabatan yang tulus.
Saat pembuatan film ini, Ryan pun berbagi tantangannya saat mengedukasi film animasi ini ke rumah produksi dan kecepetan internet di Indonesia. Namun, perjuangan Ryan membuahkan hasil yang memukau mata pecinta film Tanah Air.
Pencapaian film Jumbo ini membuat BINUS University menggelar acara nonton bareng atau nobar film "Jumbo" untuk mengapresiasi sutradaranya, Ryan Adriandhy. "Ryan adalah salah satu contoh nyata dari lulusan kami yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berhasil berkontribusi secara nyata di industri kreatif Indonesia," kata Rektor BINUS University Nelly di sela acara nobar film "Jumbo" di Jakarta.
Nelly menyebut Ryan sebagai alumnus program studi Graphic Design and New Media BINUS yang telah berhasil menampilkan karya di industri kreatif nasional. Nelly mengatakan bahwa acara nonton bareng film Jumbo digelar untuk merayakan keberhasilan Ryan sekaligus menginspirasi pada mahasiswa untuk terus berkarya.
"Kami ingin merayakan keberhasilan alumni sekaligus menginspirasi mahasiswa dan generasi muda untuk terus berkarya dan berkolaborasi," katanya.
Nelly menyatakan komitmen BINUS University untuk mendukung upaya pengembangan talenta kreatif dan digital di Indonesia serta menjalankan program untuk menghubungkan para pemilik talenta kreatif dengan industri.
"Kita fasilitasi supaya mereka bisa menunjukkan karya mereka. Mereka juga bisa mendapatkan banyak masukan dari industri sehingga mereka bisa berkembang," tutup Nelly.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.