ilustrasi World App (sumber: World)
Saat ini publik sedang dihebohkan dengan World App yang membuat banyak orang rela antre untuk scan retina demi mendapatkan uang dari Rp200 ribu hingga Rp800 ribu. Lantas apakah World App itu?
Mengutip dari laman resmi World, disebutkan jika World merupakan jaringan keuangan inklusif berbasis digital yang beroperasi secara global.
"Di era AI, World adalah sebuah jaringan manusia nyata yang dibangun di atas bukti anonim manusia dan jaringan keuangan yang inklusif secara global," dikutip dari laman World.
Nah, World sendiri memiliki 4 fitur, ada World ID yang merupakan id penggunanya, dengan world ID ini akan membuktikan bahwa penggunanya adalah manusia bukan AI ataupun robot.
Lalu ada World App, aplikasi yang menyediakan akses untuk penggunanya masuk ke World. Nah, aplikasi ini dikembangkan dengan Tools for Humanity. di World App, setiap penggunanya bisa menyimpan World ID dengan aman, hingga menyimpan aset Worldcoin.
Lalu ada World Chain, sebuah blockchain yang dirancang untuk manusia sesungguhnya.
"World Chain memungkinkan pengembang untuk menjangkau jutaan pengguna nyata dengan aplikasi untuk kehidupan sehari-hari," ujar informasi dalam laman World.
Terakhir, ada Worldcoin yang merupakan token digital yang digunakan untuk pembayarannya dalam ekosistem World.
"World Coin dirancang untuk digunakan sebagai mata uang kripto operatif dan mekanisme tata kelola dari world network."
Lebih lanjut, World juga menyatakan jika ekosistemnya bisa memastikan jika data data pemiliknya hanya bisa dikendalikan oleh pemiliknya sendiri.
"Dan tidak seperti jaringan lain, datamu dimiliki dan dikendalikan oleh dirimu sendiri. World dibangun untuk menghubungkan, memberdayakan, dan dimiliki oleh semua orang."
Lantas mengapa World App dan World Coin di Indonesia saat ini dibekukan?
Terkait fenomena World ini masyarakat seperti terbagi menjadi dua kubu, pertama ada orang yang antusias karena bisa mendapatkan uang Rp200 ribu hingga Rp800 ribu secara mudah hanya dengan melakukan scan retina di kantor World yang ada di Jakarta, Bekasi, dan Depok. Tapi di sisi lain banyak masyarakat khawatir tentang privasi datanya, karena pemindaian retina dianggap menyalahi kebijakan tentang privasi data.
Nah, ternyata jauh sebelum ramai di Indonesia seperti sekarang, sempat ada tudingan jika Worldcoin memiliki tujuan terselubung dengan cara mengumpulkan data biometrik sensitif, seperti retina kepada kelompok rentan dengan imbalan tertentu. Hal itu disampaikan dalam investigasi dari MIT Technology Review 2022 lalu.
Pemindaian retina yang melibatkan teknologi Orb ini nantinya akan dijadikan verifikasi scan mata oleh pengguna World App.
Inovasi Orb ini lah yang akan memindai iris mata para penggunanya agar bisa diklasifikasikan jika mereka adalah manusia, bukan AI maupun robot.
Di Indonesia sendiri, Kementerian Komunikasi dan Digital atau Komdigi sudah membekukan Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) Worldcoin dan World App.
Hal ini bisa dibilang sebagai langkah preventif mencegah potensi risiko terhadap masyarakat Indonesia.
"Pembekuan ini merupakan langkah preventif untuk mencegah potensi risiko terhadap masyarakat. Kami juga akan memanggil PT. Terang Bulan Abadi untuk klarifikasi resmi dalam waktu dekat," kata Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi Alexander Sabar dalam keterangan resmi.
Apalagi, menurut penelusuran dari Komdigi, PT Terang Bulan Abadi yang menaungi World App di Indonesia belum terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) dan tidak memiliki TDPSE yang seharusnya dimiliki.
Lalu untuk Worldcoin sendiri di bawah naungan PT Sandina Abadi Nusantara yang sekarang ini dibekukan Komdigi.
Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia pun berencana untuk memanggil pihak World App setelah pembekuaan tersebut.
"Atas dua dasar itu kita telah melakukan pembekuan sementara. Sekali lagi dua dasarnya, keresahan masyarakat, kemudian kita pelajari memang ada izin-izin yang memang perlu diperiksa lebih lanjut Ada ketidaksesuaian nama," tutur Meutya Hafid dikutip Kamis (8/5/2025).
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.