Ilustrasi penggunaan laptop di atas paha. (Pinterest/Edited by HerStory)
Perempuan Indonesia semakin menunjukkan kiprahnya di ruang digital. Hal itu bisa dilihat dari meningkatnya skor Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) yang mencerminkan tren positif dalam literasi digital nasional.
Dalam upaya mempercepat peningkatan kemampuan digital masyarakat, tahun ini Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) kembali meluncurkan program Digital Talent Scholarship (DTS). Program pelatihan gratis ini terbuka untuk seluruh masyarakat, termasuk perempuan yang ingin mengembangkan keterampilan digital mereka.
“Tahun ini Kemkomdigi ditargetkan menghasilkan 100.000 talenta digital berkualitas yang berdaya saing sesuai kebutuhan industri,” tulis keterangan dalam Instagram @Kemkomdigi.
Program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan industri terhadap SDM digital berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Selama ini, kontribusi perempuan di dunia digital bukan hal baru. Sejumlah figur inspiratif telah menorehkan prestasi di bidang teknologi, baik di dalam maupun luar negeri. Meutya Hafid, misalnya, mencatat sejarah sebagai perempuan pertama yang menjabat Menteri Komunikasi dan Digital di Indonesia. Sementara Alamanda Shantika, mantan VP Gojek dan pendiri Binar Academy, fokus membangun ekosistem pendidikan teknologi di Tanah Air.
Di tingkat global, nama Hedy Lamarr dikenang sebagai penemu teknologi cikal bakal Wi-Fi, GPS, dan Bluetooth. Sementara dari Indonesia, Debby Langi Naibaho yang telah 18 tahun berkarya di sektor digital, menerima Inspiring Women Awards 2024 atas kontribusinya dalam mendorong transformasi digital.
Dengan program DTS, Kementerian Komdigi berharap skill digital masyarakat bisa meningkat.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.