Cinta dan Kasih Sayang Orang Tua Sepanjang Masa. (Unsplash/Alex Pasarelu)
Mengonsumsi sarapan yang cukup dapat membantu wanita mengatasi masalah kesuburan. Satu studi menemukan bahwa makan sarapan yang lebih banyak dapat meningkatkan efek hormonal sindrom ovarium polikistik (PCOS), penyebab utama infertilitas.
Untuk wanita berat badan sedang dengan PCOS, makan sebagian besar kalori saat sarapan bisa mengurangi kadar insulin hingga 8 persen dan kadar testosteron hingga 50 persen. Pasalnya kadar insulin yang tinggi dapat menyebabkan kemandulan.
Makan lemak sehat setiap hari penting untuk meningkatkan kesuburan dan kesehatan secara keseluruhan. Namun, lemak trans atau lemak tak jenus dikaitkan dengan peningkatan risiko infertilitas ovulasi karena efek negatifnya pada sensitivitas insulin.
Lemak trans biasanya ditemukan dalam minyak nabati terhidrogenasi dan biasanya ada di beberapa margarin, makanan yang digoreng, produk olahan, dan makanan yang dipanggang. Studi telah menemukan bahwa mengonsumsi lemak trans bisa meningkatkan kemandulan bagi pria dan wanita.
Berbicara tentang karbohidrat, yang penting bukan hanya jumlah karbohidrat, tetapi juga jenisnya. Karbohidrat olahan mungkin sangat mempengaruhi kesuburan. Karbohidrat olahan termasuk makanan dan minuman manis serta biji-bijian olahan, termasuk pasta putih, roti, dan nasi.
Karbohidrat ini diserap dengan sangat cepat, menyebabkan lonjakan gula darah dan kadar insulin. Karbohidrat olahan juga memiliki indeks glikemik (GI) yang tinggi. GI akan meningkatkan gula darah secara signifikan.
Insulin secara kimiawi mirip dengan hormon ovarium. Hormon-hormon ini membantu telur pada tubuh matang. Peningkatan insulin yang konsisten dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih sedikit hormon reproduksi karena dianggap tak membutuhkannya. Ini dapat berkontribusi pada kurangnya pematangan sel telur dan ovulasi.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.