Anak melihat orang tuanya bertengkar. (Pexels/RODNAE Productions)
Beberapa penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Family Issues menemukan bahwa anak-anak yang orangtuanya enggak setia, dua kali lebih mungkin untuk berselingkuh di masa yang akan datang. Tentu saja, segala jenis trauma masa kanak-kanak dapat meningkatkan kemungkinan perselingkuhan.
Menurut psikolog klinis Ana Nogales, penulis Parents Who Cheat: How Children and Adults are Affected When They Parents Are Unfaithful, tumbuh dalam keluarga dengan perselingkuhan memiliki dampak yang serius pada anak-anak dalam hal bagaimana mereka memandang hubungan romantis dan kemampuan mereka untuk percaya dengan lawan jenis di masa depan.
Penelitian Nogales menemukan bahwa 75 persen anak-anak akan merasa terus dikhianati oleh orang tua mereka yang selingkuh. Selain itu, 80 persen mengatakan bahwa perselingkuhan membentuk pandangan mereka tentangĀ hubungan asmara. Dan 70 persen menggambarkan perselingkuhan memengaruhi kepercayaan umum mereka pada orang lain.
Meskipun luka dan rasa sakit itu nyata, ada hal-hal yang dapat dilakukan orang tua untuk menyembuhkan dan mengurangi dampak negatif pada anak-anak. Cara yang bagus untuk mengatasi perasaan ini adalah dengan belajar bagaimana membangun hubungan yang lebih stabil secara emosional dan saling percaya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.