Garis Polisi. (Unsplash/jenn_peg)
Pada 25 April lalu, sekitar pukul 3 sore, seorang pengemudi ojek online diamanatkan untuk mengantarkan dua bungkus makanan ke kediaman Tomy yang berada di wilayah Gayam Mandala Krida, Yogyakarta.
Tak disangka oleh pengemudi tersebut, makanan yang ia akan antarkan adalah sate berbalut sianida dalam jumlah yang cukup untuk membunuh seseorang.
Diduga, Nani melangsungkan niat jahatnya ini dengan motif asmara. Ia sakit hati lantaran ditinggal menikah oleh Tomy yang sekarang sudah mempunyai istri.
Karena berasal dari seseorang yang tak dikenal, istri dari Tomy pun enggan menerima makanan tersebut. Alhasil, dirinya pun memberikan makanan tersebut ke pengemudi ojol untuk dimakan dengan keluarga.
“Saya bawa pulang pukul 5 sambil menunggu buka saya santai-santai. Anak saya kembali dari TPA, bawa nasi gudeg. Ini buat bapak saja, lalu sate dimakan anak saja,” jelas sang pengemudi ojek online.
Naasnya, anak dari sang pengemudi tersebut menjadi sasaran dari perilaku kejam Nani dan tewas karena keracunan pada hari yang sama.
Merencanakan kejahatannya dengan matang, Nani pun mengaku membeli bahan berbahaya tersebut bukan dari apotek melainkan dari aplikasi jual beli online.
"Pesan di aplikasi jual beli online. Pesan Kalium Sianida 250 gram seharga Rp 224 ribu," ujar polisi yang bertugas.
Polisi juga membeberkan fakta bahwa ada seseorang yang menyarankan penggunaan sianida kepada Nani sebagai alat balas dendamnya kepada sang mantan kekasih.
Belum diketahui pasti siapa oknum tersebut, kini Nani Aprilliani sudah diamankan dan diancam hukuman mati atau paling lama 20 tahun penjara dengan pasal terkait perlindungan anak.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.