Menu

Catat Keuangan Harian, Perlu atau Enggak, Ya? Yuk, Bahas Bareng-bareng!

07 Mei 2021 22:45 WIB
Catat Keuangan Harian, Perlu atau Enggak, Ya? Yuk, Bahas Bareng-bareng!

Ilustrasi uang (Unsplash/Sharon McCutcheon)

HerStory, Tangerang —

Mencatat keuangan harian memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Kamu harus selalu patuh dan tak lupa untuk mencatat alur pengeluaranmu tiap harinya di dalam sebuah buku atau media tulis lainnya.

Banyak yang bertanya, apakah mencatat keuangan harian itu diperlukan? Nyatanya, kamu bisa dengan mudah mengatur keuangan dengan cara berkonsultasi dengan perencana keuangan ternama. 

Namun, tak banyak orang yang bisa mendapatkan privilege ini. Perencana keuangan juga bukan hal yang mudah untuk kamu sewa jasanya. 

Bagi orang-orang yang belum mampu untuk menyewa seorang perencana keuangan, mereka bisa sangat terbantu dengan perencanaan keuangan lewat diri sendiri ini. 

Cara yang mudah untuk memulai mengatur keuangan yaitu dengan mencatat transaksi pribadi (uang masuk dan uang keluar) setiap harinya. 

Dilansir dari rekan sindikasi Herstory, Finansialku.com, ada pepatah yang mengatakan,  “Menurut kamu, siapakah orang yang paling peduli dengan keuanganmu?”

Bukan penasihat keuangan, perencana keuangan, agen asuransi, broker saham, atau agen reksadanamu yang akan peduli dengan keuanganmu, tetapi dirimu sendiri. 

Ada banyak cara dalam mencatat keuangan, tetapi untukmu yang pemula, kamu bisa dengan mudah melakukannya dengan tahap-tahap ini.

Kamu enggak perlu pusing dengan istilah debit, kredit dan lain-lain. Cukup gunakan istilah yang gampang kamu mengerti. Kamu bisa mencontoh tulisan di bawah ini.

Uang masuk ke dompet = ada sejumlah uang yang masuk ke dompet Anda. Biasanya berasal dari gaji bulanan, hasil investasi, bisnis dan lain-lain.

Uang keluar dari dompet = ada sejumlah uang yang keluar dari dompet Anda. Contohnya adalah biaya listrik, telepon, tagihan kartu kredit, cicilan kendaraan, biaya sekolah anak dan lain-lain.

Jangan pusingkan istilah-istilah keuangan. Gunakan saja bahasa yang mudah, format penulisan yang sederhana, toh laporan keuangan tersebut dibaca oleh dirimu sendiri dan bukan untuk dilaporkan ke badan tertentu. Kalau terlalu susah, kamu bisa melakukannya dengan lebih mudah dengan memanfaatkan alat bantu.

Mulai dari paling sederhana kertas dan pen, menggunakan aplikasi worksheet (seperti Microsoft Excel) dan menggunakan aplikasi-aplikasi khusus untuk merencanakan keuangan seperti aplikasi perencana keuangan. 

Carilah media yang paling mudah dan sederhana, agar kamu dapat melakukan pencatatan kapanpun, di manapun kamu berada. 

Baca Juga: Jangan Salah Pilih! Beauty Harus Tahu 5 Tipe Investasi Sesuai dengan Karakter, Kamu Cocok yang Mana Nih?

Baca Juga: Moms dan Dads Harus Tahu, Ini Lho 5 Cara Bijak Kelola Uang THR Anak

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.