Menu

Meski Telah Dinyatakan Sembuh, Apakah Corona Bisa Menyerang Tubuh Lagi? Ini Jawaban Ahli

12 April 2020 18:00 WIB
Meski Telah Dinyatakan Sembuh, Apakah Corona Bisa Menyerang Tubuh Lagi? Ini Jawaban Ahli

Ilustasi virus corona. (pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Seiring berjalannya waktu, kasus pandemi virus corona yang terjadi di dunia semakin bertambah terus. Bahkan virus ini hampir menyerang seluruh negara di dunia. Meski risiko kematiannya kecil, virus ini dianggap mengerikan karena penyebarannya yang cepat dan tanpa gejala.

Namun, banyak juga pasien yang positif terpapar virus corona bisa sembuh dan kembali beraktivitas. Pertanyaannya adalah apakah orang yang sudah dinyatan sembuh dari corona bisa terpapar kembali?

Baca Juga: Penelitian: Orang yang Bergolongan Darah A Lebih Rentan Terjangkit Virus Corona, Kok Bisa?

Perlu diketahui bahwa virus corona merupakan penyakit baru yang menyerang manusia. Sehingga belum ada banyak penelitian yang membahas tentang virus ini. Para ahli saat ini masih fokus melakukan penelitian untuk penyembuhan pasien yang positif. Jadi belum bisa memastikan bahwa apakah orang yang sembuh bisa terinfeksi kembali.

“Kami tidak bisa memberikan banyak bukti karena saat ini masih kekurangan tes. Pengujian orang-orang pasca-gejala mungkin tidak menjadi prioritas untuk penggunaannya,” kata Ben Singer, seorang pulmonolog dan asisten profesor kedokteran perawatan paru dan perawatan kritis di Northwestern University Feinberg School of Medicine.

Menurut laporan NHK-World Japan yang terbaru, ada seorang pria berusia 70-an yang kembali terpapar virus corona setelah sebelumnya dinyatakan sembuh. Ia pertama kali dinyatakan positif corona karena menjadi salah satu penumpang di kapal pesiar Diamond Princess.

Baca Juga: Sabun vs Hand Sanitizer, Lebih Efektif Mana untuk Bunuh Virus Corona?

Mungkin kamu merasa bingung bagaimana kejelasan mengenai kabar ini. Hal yang perlu diingat adalah ini hanya berupa laporan berita dan belum diuji secara studi ilmiah.  Jelas saja laporan tersebut membuat peneliti kebingungan.

Ada sebuah studi baru-baru ini dari Beijing. Peneliti memeriksa 16 pasien. Dalam penelitian ini menemukan bahwa separuh dari mereka hasil tesnya positif bahkan setelah berhenti menunjukkan gejala-gejala corona, seperti batuk dan demam. Pasien-pasien itu memiliki "penanda pelepasan," yang mengindikasikan bahwa mereka masih bisa menyebarkan penyakit ini hingga delapan hari setelah mereka sembuh.

Dua penelitian lain dari Wuhan, Cina, menemukan bukti yang sama, menunjukkan bahwa orang masih menular setelah mereka pulih secara klinis. Rata-rata, orang yang terpapar COVID-19 melepaskan atau memancarkan virus selama 20-37 hari.

Baca Juga: Wajib Tahu! Berapa Lama Virus Corona Bertahan di Luar Tubuh?

Para peneliti memiliki beberapa teori tentang mengapa seseorang bisa kembali positif meskipun keadaan telah lebih baik. Peneliti memiliki beberapa dugaan mengapa beberapa orang dapat melakukan tes positif selama berhari-hari, bahkan berminggu-minggu setelah mereka pulih.

Pertama, para peneliti perlu mengkonfirmasi apakah hasil tes itu memang akurat. Ingat, tak ada tes yang sempurna. Bahkan jika tes dilakukan dengan benar, kamu masih bisa mendapatkan hasil positif ketika sebenarnya kamu engga terinfeksi. Di sisi lain, hanya karena hasil tesmu negatif, itu enggak selalu berarti bahwa kamu enggak membawa virus. Itu sebabnya seorang dokter dapat menguji kamu beberapa kali untuk memastikan hasilnya.

Setelah melakukan konfirmasi, peneliti juga perlu memeriksa ulang atau mengecek sebanyak tiga kali bahwa orang-orang yang terinfeksi ulang virus ini memang sebenarnya sudah sembuh atau hanya salah diagnosis sehingga sebenarnya orang-orang ini belum sembuh total.

Baca Juga: Belum Ditemukan Obatnya, Dokter: Virus Corona Bisa Disembuhkan Sendiri oleh Imun Tubuh

"Ada kemungkinan bahwa sistem kekebalan telah menghancurkan virus dan Anda hanya melihat potongan materi genetik yang tertinggal, dan itulah yang Anda deteksi," kata Singer.

Hal terakhir, peneliti juga perlu melakukan studi mengenai jumlah kekebalan yang dibangun oleh tubuh setelah terpapar virus corona. Ketika sistem kekebalan tubuh melihat virus tertentu yang bahaya pada tubuh untuk pertama kalinya, kekebalan tubuh pasti akan menangkap virus ini dan melindungi tubuh. Jadi, orang-orang yang kembali terpapar virus corona mungkin saja memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah. Harus banyak dilakukan penelitian lebih lanjut lagi.

Semua ini adalah pengingat bahwa para peneliti belum mengetahui secara pasti tentang COVID-19. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kepastiannya.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Nada Saffana

Artikel Pilihan