Di tengah merebaknya virus corona seperti sekarang ini, banyak para peneliti yang mencari tahu lebih dalam mengenai virus tersebut. Virus corona SARs-CoV 2 ini sangat cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia. Pada awalnya, virus ini hanya ada di Wuhan, Cina. Namun, seiring berjalannya waktu, hampir seluruh negara sudah merasakan kemunculan virus corona.

Menurut laporan dari ahli genetika Inggris dan Jerman, diketahui ada tiga versi virus corona, yaitu tipe A, B, dan C. Para peneliti menggunakan algoritma untuk mendapat gambaran apa yang terjadi, karena virus ini terlalu banyak mengalami mutasi. Nah, dari penelitian yang panjang, ditemukanlah tiga versi virus corona tersebut. Yuk, simak baik-baik!

Baca Juga: Meski Telah Dinyatakan Sembuh, Apakah Corona Bisa Menyerang Tubuh Lagi? Ini Jawaban Ahli

Tipe A

Virus corona tipe ini ditemukan pada kelelawar. Namun, menurut penelitian tipe A tak banyak menyebar di Wuhan. Tipe A ini justru banyak ditemukan di Amerika dan Australia. Wah, harus terus berhati-hati, ya, Beauty!

Tipe B

Nah, virus corona tipe B ini banyak ditemukan di Wuhan. Tipe B ini juga tak banyak menyebar di Asia Timur sebelum bermutasi. Para peneliti menduga ada resistensi yang membuatnya tak keluar dari wilayah ini.

Baca Juga: Penelitian: Golongan Darah O Memiliki Tingkat Infeksi Virus Corona Lebih Kecil Dibandingkan yang Lain!

Tipe C

Virus corona tipe C adalah virus yang paling banyak ditemukan di Eropa, seperti Prancis, Italia, Swedia, dan Inggris. Tipe C ini tak terdeteksi pada pasien di Tiongkok, tapi ditemukan pada sampel dari Singapura, Hongkong, dan Korea Selatan.

Para peneliti menyimpulkan bahwa virus corona tipe A yang mengawali terjadinya wabah, sementara tipe B menjadi sedikit berbeda setelah mengalami dua kali mutasi. Nah, tipe C adalah turunan dari tipe B. Melihat kemampuan virus dalam beradaptasi, para peneliti mengingatkan untuk lebih serius menghadapi virus ini.