Menu

Anak-anak Kebal dari Corona? Ini Penjelasan Ahli

16 April 2020 15:30 WIB
Anak-anak Kebal dari Corona? Ini Penjelasan Ahli

Anak yang menutup mulutnya saat bersin. (iStockphoto/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Kabar mengenai pasien positif corona hingga saat ini mayoritas menjangkit usia-usia dewasa. Hal tersebut dikonfirmasi oleh data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Data tersebut mengonfirmasi bahwa anak-anak cenderung tak mengalami sakit yang parah akibat COVID-19.

CDC melaporkan bahwa anak-anak mungkin enggak mengembangkan gejala serius COVID-19, namun, ini bukan berarti bahwa mereka benar-benar aman dari corona.

Baca Juga: Penelitian: Orang yang Bergolongan Darah A Lebih Rentan Terjangkit Virus Corona, Kok Bisa?

CDC melaporkan bahwa anak-anak cenderung mengalami gejala ekstrem karena COVID-19. Ketika jumlah kematian meningkat di seluruh dunia, para peneliti telah memperhatikan bahwa kasus anak-anak lebih kecil kemungkinannya untuk menjadi fatal daripada manula yang tertular virus tersebut.

Pada saat mempublikasikan artikel ini, ada lebih dari 1,4 juta kasus infeksi koronavirus yang tercatat di seluruh dunia. AS sendiri memiliki lebih dari 400.000 kasus yang dikonfirmasi, dan infeksi masih terus meningkat di negara-negara lain, terutama di Spanyol dan Italia. Namun, kabar baiknya adalah bahwa jumlah orang yang pulih dari virus juga meningkat lebih dari 319.000. Tren lain yang banyak diperhatikan adalah jumlah kasus serius pada anak-anak.

Di AS, CDC telah mengkonfirmasi bahwa kurang dari 2% kasus yang terjadi pada anak-anak. CDC telah memperhatikan bahwa bukan hanya kasusnya saja yang sedikit, tetapi anak-anak juga secara signifikan lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami gejala serius akibat corona.

Baca Juga: Dear Wanita Karier, Ini Saran Ahli untuk Atur Pekerjaan Rumah dan Kantor saat WFH

Ini adalah kabar baik bagi orang tua yang mengkhawatirkan anak-anak mereka yang mungkin menunjukkan beberapa gejala virus. Meskipun anak-anak bukan mayoritas dari kasus COVID-19, masih ada kemungkinan mereka terpapar virus. Ada laporan yang menyebut tiga anak di bawah 18 tahun yang telah meninggal akibat corona. Hal ini menunjukkan bahwa tak semua anak mampu mengatasi infeksi dari virua corona.

Lebih lanjut, CDC melaporkan bahwa bayi berisiko lebih tinggi tertular virus. Dalam hal ini, keluarga harus tetap mengambil setiap tindakan pencegahan untuk memastikan bahwa anak-anak mereka enggak terinfeksi.

Anak-anak mungkin enggak menunjukkan gejala serius, tetapi mereka masih bisa menjadi pembawa virus. Banyak yang tak memiliki gejala, sehingga anak-anak dapat dengan mudah menyebarkan virus ke orang lain yang lebih rentan di sekitarnya. Inilah sebabnya kita harus terus menjaga jarak secara sosial dari orang lain dan hanya meninggalkan rumah bila perlu. Ini berlaku bagi smua orang, termasuk anak-anak.

Baca Juga: Akhirnya Ungkap Wajah Gemas Anak ke Media Sosial, Jennifer Coppen: Tolong Baik Sama Aku Ya...

Baca Juga: Kualitas Gak Ada Lawan! Ini Reebok Luncurkan Desain Menggoda Kolaborasi dengan My Little Pony, Anak-anak Pasti Senang Banget Moms!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Nada Saffana