Menu

Dear Penyintas, Waspada Ya! WHO: Belum Ada Bukti Pasien Sembuh Corona Jadi Kebal dan Tak Bisa Terinfeksi Kembali

20 April 2020 17:00 WIB
Dear Penyintas, Waspada Ya! WHO: Belum Ada Bukti Pasien Sembuh Corona Jadi Kebal dan Tak Bisa Terinfeksi Kembali

Petugas menunjukkan alat Rapid Test COVID-19 (ANTARA FOTO/Aji Styawan/foc)

HerStory, Jakarta —

Seiring berkembangnya jumlah pasien positif corona, banyak juga pasien yang telah dinyatakan sembuh. Ada beberapa kabar beredar bahwa orang yang sudah sembuh dari paparan virus COVID-19 maka tak bisa terpapar kembali. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa orang yang sudah sembuh masih bisa sakit kembali. 

Gak perlu bingung Beauty! Menanggapi hal tersebut pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya menjawab kesimpangsiuran informasi yang beredar. Menurut pihak WHO belum ada bukti bahwa orang yang telah pulih dari virus corona menjadi kebal dengan penyakit ini.

Baca Juga: Dianggap Bisa Tangkal Corona, Ternyata WHO Tak Rekomendasikan Penggunaan Vaksin BGC!

Sebelumnya pemerintah Inggris melaporkan telah membeli 3,5 juta tes serologi yang berguna untuk mengukur kadar antibodi dalam plasma darah. Kebanyakan tes antibodi yang digunakan untuk mendeteksi kekuatan tubuh dalam melawan virus prosedurnya mirip dengan tes HIV instan.

Tetapi, ahli epidemiologi senior di WHO mengatakan bahwa belum ada bukti yang jelas mengenai tes antibodi itu bisa membuktikan seseorang yang telah pulih dari corona enggak dapat terinfeksi kembali.

Berbicara di sebuah konferensi pers virtual di Jenewa, Dr Maria van Kerkhove mewakili WHO mengatakan bahwa beberapa negara menyarankan tes serologis digunakan secara masal guna mendeteksi virus corona, tetapi pihak WHO masih belum memiliki bukti tentang tes ini apakah efektif untuk digunakan.

Baca Juga: Gawat! WHO: Virus Corona 10 Kali Lebih Mematikan dari Flu Babi

"Ada banyak negara yang menyarankan menggunakan tes serologis diagnostik cepat untuk mengukur kekebalan. Saat ini, kami tidak memiliki bukti bahwa penggunaan tes serologis dapat menunjukkan bahwa seseorang memiliki kekebalan atau dilindungi dari infeksi ulang," katanya seperti dilansir dari laman Sky News (20/4/2020).

Menurutnya tes antibodi bukan untuk mengetahui apakah seseorang kebal akan virus corona melainkan untuk mengukur tinhkat seroprevalensi dalam tubuh seseorang.

Baca Juga: Catat Ya! Ini Mitos-Mitos Seputar Virus Corona Berdasarkan WHO

"Tes antibodi ini akan dapat mengukur tingkat seroprevalensi, tingkat antibodi itu, tetapi itu tidak berarti bahwa seseorang dengan antibodi berarti mereka kebal," tambahnya.

Dr van Kerkhove juga mengatakan bahwa begitu banyak tes yang sedang dikembangkan terkait virus corona. Namun, ia juga menekankan bahwa tes-tes yang sedang dikembangkan tersebut perlu divalidasi kebenarannya.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Nada Saffana

Artikel Pilihan