Menu

Jangan Gampang Tergiur, Ketahui Dulu Yuk Ini Ruginya Investasi Saham

13 Juli 2021 13:45 WIB
Jangan Gampang Tergiur, Ketahui Dulu Yuk Ini Ruginya Investasi Saham

Layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/6/2021). (ANTARA FOTO/Reno Esnir/wsj)

2. Likuidasi

Risiko kerugian yang kedua adalah likuidasi. Mungkin sering mendengar istilah ini, namun belum mengetahui artinya secara pasti. Likuidasi merupakan kondisi di mana perusahaan tempat Moms menyimpan saham harus tutup karena dilikuidasi, biasanya disebabkan karena masalah keuangan seperti gagal membayar bunga, pokok utang, dan alasan keuangan lainnya.

Enggak hanya masalah keuangan, perusahaan tersebut juga bisa tutup karena terjerat masalah hukum. Jika mengalami likuidasi, sebagai pemegang saham moms berada di urutan terakhir yang berhak menerima aset, setelah perusahaan membayar pajak, karyawan dan melunasi utang.

3. Likuiditas

Istilahnya hampir mirip, risiko kerugian ketiga adalah likuiditas. Apasih likuiditas itu? Likuiditas merupakan kondisi di mana investor membeli saham yang jarang ditransaksi di lantai bursa. Hal ini menjadi masalah ketika investor membutuhkan dana dan berencana menjual sahamnya.

Jika saham jarang ditransaksikan, otomatis pemilik saham akan sulit mencari pembeli sesuai harga yang diharapkan. Kalau investor tersebut sedang benar-benar butuh uang maka dia terpaksa menjual di harga yang murah. Ini risiko yang perlu diperhatikan investor.

4. Suspensi

Hampir mirip dengan likuidasi, risiko kerugian keempat adalah suspensi. Ini merupakan kondisi di mana perusahaan tempat moms membeli saham harus disuspensi atau dihentikan sehingga saham tak bisa diperdagangkan di bursa. Penyebabnya bisa berbagai hal, namun intinya perusahaan belum memenuhi ketentuan atau aturan bursa.

5. Delisting

Risiko kerugian terakhir adalah delisting. Ini merupakan kerugian yang cukup parah di mana terjadinya penghapusan dari pencatatan bursa. Penyebabnya bisa karena permintaan emiten bersangkutan berdasarkan persetujuan pemegang saham. Atau dikeluarkan oleh otoritas bursa karena emiten melanggar aturan atau tak membayar biaya pencatatan.

Itulah beberapa risiko kerugian yang bisa terjadi saat berinvestasi saham. Sehingga penting bagi kita untuk memilih perusahaan atau emiten dengan fundamental yang baik. Supaya risiko kerugian tersebut bisa dihindari.

Baca Juga: Cantik Banget! Beauty Intip Yuk Koleksi Emas Batangan Motif Batik Indonesia dari Galeri 24

Baca Juga: Kolaborasi Bibit x Hijack Ajak Generasi Muda Indonesia Berinvestasi dengan 'Gaya', Apa Maksudnya? Intip Yuk Beauty..

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Share Artikel:

Oleh: Nada Saffana