Ilustrasi anak sedang meluapkan emosi. (Pinterest/valeriana002)
Si kecil yang mengalami sensory meltdown ini disebabkan karena terlalu banyak menerima stimulus sensori yang diproses anak di otak. Akibatnya si kecil mengalami perasaan yang tertekan yang bereaksi pada otaknya "lari atau lawan".
Ibarat komputer yang terus-menerus diakses selama seharian, pasti akan mengalami hang atau eror kan, Moms?
Sama halnya dengan si kecil yang terlalu banyak menerima informasi atau stimulus yang mereka terima melalui indera-indera yang ada pada tubuh. Sehingga membuatnya merasa jengah.
Sebagai contoh, anak yang mengalami sensory meltdown akan merasa frustasi atau kesal ketika berada diposisi keramaian atau kebisingan.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.