Ilustrasi anak sedang meluapkan emosi. (Pinterest/valeriana002)
Jika Moms masih cukup merasa sulit untuk membedakan emosi si kecil sekedar mencari perhatian atau memang frustasi, Moms dapat melihatnya berdasarkan durasi, intesitas dan frekwensi si kecil.
Misal, anak yang mengalami tantrum ketika menangis tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menenangkannya berbeda dengan yang mengalami sensory meltdown akan lebih lama untuk ditenangkan.
Ketika menangis pun, anak yang mengalami sensory meltdown akan mengalami tingkatan emosi yang semakin tinggi dibandingkan tantrum.
Anak yang mengalami sensory meltdown bahkan bisa melukai dirinya sendiri seperti membantingkan badan sebab dirinya yang tak bisa mengendalikan emosinya sendiri.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.