Ilustrasi bayi sedang imunisasi. (Pinterest/Freepik)
Ada jenis imunisasi yang akan meninggalkan bekas luka pada kulit, yakni imunisasi BCG (vaksin untuk menghindari penyakit TB). Bekas luka tersebut merupakan hal yang normal dan wajar terjadi. Tandanya tubuh dan vaksin tersebut bekerja dengan baik. Namun tentunya hal ini membuat Moms tak tega melihat anak sudah harus mendapatkan luka di umurnya yang masih dini.
Akhirnya, Moms pun memilih untuk mengoleskan salep atau menutup luka tersebut. Tapi, ternyata hal tersebut enggak boleh dilakukan karena akan berdampak pada penyerapan vaksin yang sudah disuntikkan.
Biarkan luka tersebut tetap terbuka karena akan pulih dengan sendirinya. Biasanya, luka ini akan muncul sekitar 2-6 minggu setelah disuntikan.
Orang tua mana pun pasti menginginkan anaknya tetap sehat dan ceria. Dan membuat orang tua memberikan banyak jenis obat sebagaimana orang dewasa agar rasa sakit yang dialami anak segera pulih. Sesuatu yang berlebihan tentunya dapat memberikan efek buruk, Moms.
Moms, cukup memberikan obat sesuai dengan anjuran dokter. Jangan ikut-ikutan tanpa mengikuti resep. Mengingat sudah banyak obat yang bisa didapatkan dengan mudah seperti parasetamol dan ibuprofen.
Anak yang sedang mengalami demam ringan masih bisa untuk melakukan imunisasi, Moms. Yang enggak boleh, ketika anak mengalami demam tinggi diatas 38°C. Jika Moms menunda jadwal imunisasi karena anak sedang demam ringan, tentunya akan berdampak kurang baik pada imunisasi.
Akibatnya, imunisasi yang diberikan tak sepenuhnya dapat diterima oleh tubuh. Sehingga sistem kekebalan tubuh anak menjadi kurang optimal sebagaimana melakukan imunisasi sesuai dengan jadwalnya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.