Ilustrasi Anak Menangis (Unsplash/Marcos paulo prado)
Moms yang melihat si kecil menangis di tempat umum tentunya akan membuat Moms merasa panik karena merasa si kecil dapat mengganggu orang lain. Terkadang ada yang akhirnya membelikan atau mengabulkan apa yang ia inginkan agar ia dapat berhenti menangis. Tentunya, hal ini bukanlah cara baik untuk menangkannya, justru ia akan menjadikan tangisan sebagai senjata. Hindari memarahi dan membentak si kecil juga ya, Moms. Baiknya, Moms mengajaknya ke tempat yang sepi dan menenangkannya dengan tegas.
Si kecil yang kerap merengek demi meminta sesuatu sampai menangis kencang tentunya membuat Moms kesal. Tak ada salahnya memberikan si kecil pilihan agar ia bisa mengubah suasana hatinya dan belajar bertanggung jawab akan pilihannya. Misal, "Enggak makan es krim ya, tapi ada jus mangga sama stroberi. Mau yang mana?". Namun jika ia masih saja menangis, Moms bisa memberi pengertian secara perlahan menggunakan bahasa yang mudah ia mengerti.
Ada kalanya si kecil yang kerap kali menangis bukan karena ia memiliki karakter sensitif. Bisa juga dari pola asuh orang tua ketika mengajari si kecil untuk lebih mengenal dunia luar. Moms bisa mengajarkan si kecil untuk meluapkan emosinya dengan melakukan aktivitas lain yang ia sukai.
Terkadang ada juga anak yang menangis karena kurang percaya diri ketika bermain bersama temannya. Alhasil, ia memilih menangis sebagai tanda minta tolong. Maka dari itu, tak ada salahnya Moms sesekali menemani si kecil bermain.
Moms, jangan sampai lupa untuk selalu memberinya pujian dan rasa syukur terhadap dirinya. Terlebih saat ia tak menangis. Berilah pujian karena ia sudah bisa mengenal dan mengontrol emosinya agar tak mudah menangis dan mulai memberitahukan apa yang ia rasakan. Sehingga ia juga akan merasa dihargai akan keberadaannya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.