Ilustrasi melatih anak melafalkan huruf R. (Sumber Foto: Klik Dokter)
Pertama, Moms enggak perlu memberi nama samaran untuk alat kelamin. Anak perlu tahu nama aslinya, seperti penis dan vagina.
“Gunakan bahasa yang aslinya, sebutkan namanya karena penis dan vagina termasuk ke dalam organ tubuh, sama seperti ginjal atau jantung. Jadi, enggak perlu disamarkan,” ujar Mutia.
Ketika orangtua mengajarkan anak soal sex education, sebaiknya enggak perlu menyebutkannya dengan malu-malu.
“Misalnya saat bicara kata ‘penis’ sambil melirik ke mana-mana. Nanti anak akan merekam ekspresi orangtua saat menjelaskan dan mengikutinya. Jadi, biasa aja dan enggak usah terlalu khawatir atau overthinking,” jelas Mutia.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: