Ilustrasi perut ibu hamil. (Unsplash/Edited by HerStory)
Tahap terakhir ini dilakukan 3–5 hari setelah proses pengambilan telur, di mana embrio sudah mulai berkembang. Akan tetapi, sebelum embrio dipindahkan ke dalam rahim, dokter akan menjalankan tes untuk memeriksa apakah terdapat kelainan kromosom atau penyakit menular tertentu.
Tahapan dalam proses transfer embrio adalah sebagai berikut:
- Pasien akan diberikan bius ringan untuk meredakan nyeri, meskipun beberapa pasien mungkin akan merasakan kram perut ringan.
- Dokter memasukkan selang fleksibel (kateter) ke dalam rahim melalui vagina.
- Satu atau beberapa embrio akan disuntikkan ke dalam rahim melalui kateter.
Proses ini dinyatakan berhasil jika embrio tertanam di dinding rahim dalam waktu 6–10 hari setelah embrio ditransfer.
Melakukan prosedur bayi tabung tentu memiliki risikonya tersendiri, antara lain:
- Hamil kembar, jika lebih dari satu embrio yang ditanam ke dalam rahim
- Kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah
- Sindrom hiperstimulasi ovarium, akibat suntik obat kesuburan, seperti human chorionic gonadotropin (hCG)
- Stres, yang mungkin disebabkan oleh terkurasnya waktu, tenaga, dan uang
- Kehamilan ektopik atau kehamilan di luar rahim, seperti di tuba falopi
- Kelainan atau cacat lahir
- Keguguran
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.