Menu

Moms Catat! Ini 7 Cara Mengatur Keuangan Ketika Pasangan Terkena PHK

31 Agustus 2021 15:15 WIB
Moms Catat! Ini 7 Cara Mengatur Keuangan Ketika Pasangan Terkena PHK

Ilustrasi Pasangan Suami-Isteri (Freepik/Wayhomestudio)

HerStory, Bandung —

Setiap keluarga pasti memiliki rencana masa depan, seperti liburan, memiliki rumah dan mobil sendiri, hingga biaya pendidikan anak dan dana pensiun. Rencana tersebut pasti memerlukan uang yang banyak sehingga perlunya mengatur keuangan agar uang dapat tersimpan dengan baik.

Besar kecilnya gaji pun terkadang berpengaruh terhadap cara pengelolaannya. Bagi yang memiliki gaji kecil, mungkin akan kesulitan untuk menyimpan uang untuk beberapa hal seperti dana darurat, biaya kuliah, dana pensiun dan sebagainya.

Belum lagi ketika pasangan mengalami PHK akibat adanya pandemi Covid-19.

Untuk itu, Moms perlu perhatikan langkah berikut ini untuk mengatur keuangan pasca terkena PHK, dikutip dari berbagai sumber, Selasa (31/8).

1. Rencanakan kembali total pengeluaran bulanan dan pilih altenatif pilihan yang lebih murah

Ketika pasangan terkena PHK, Moms dimungkinkan untuk tidak mengetahui seberapa cepat suami akan mendapatkan pekerjaan baru. Maka dari itu, salah satu cara untuk mengatasinya permasalahan ini harus ada diskusi. Cobalah berdiskusi bersama pasangan untuk membuat rencana mengelola keuangan ke depannya.

Evaluasi kembali total pengeluaran bulanan dan tulis barang-barang yang paling butuh untuk dibelanjakan sedetail mungkin. Singkirkan barang yang biasanya Moms beli, namun tidak begitu diperlukan.

Sebisa mungkin temukan alternatif barang yang lebih murah dan dapat benar-benar digunakan dalam jangka panjang.

2. Gunakan uang pesangon dengan bijak dan sebaik mungkin

Jika pasangan yang kehilangan pekerjaan mendapatkan pesangon dari kantor, jangan langsung tergoda untuk menghabiskannya. Sering sekali uang pesangon menjadi godaan tersendiri untuk dihabiskan secara boros, bahkan memikirkan rencana selanjutnya.

Misalnya, biasakan untuk menulis daftar belanjaan terlebih dahulu. Hal ini diperlukan supaya Moms tidak tergoda dengan produk lain yang berjajar di etalase toko. Beli barang-barang sesuai kebutuhan, bukan sesuai keinginan.

Selain itu, usahakan untuk datang ke tempat perbelanjaan sejarang mungkin, contohnya seperti tiga minggu sekali. Ini bertujuan agar uang yang masih tersedia tidak cepat habis dalam waktu dekat. 

3. Mulai menyiapkan dana darurat

Mulailah membentuk dana darurat segera. Disarankan untuk memasukkan lebih banyak pendapatan ke dana tersebut apabila memang memungkinkan.

Pasalnya, sangat penting untuk memiliki uang cadangan jika kondisi memperburuk. Setidaknya Moms harus siap menghadapi banyak situasi di luar dugaan.

Sebisa mungkin Moms harus dapat menghemat biaya hidup selama tiga hingga enam bulan ke depan. Menyisihkan uang dan menekan angka pengeluaran menjadi cara terbaik yang bisa dilakukan.

4. Saling terbuka untuk membahas ketakutan masalah finansial ke depannya

Sebuah studi oleh Jeffrey Dew dari Utah State University menemukan bahwa frekuensi konflik keuangan dapat meningkatkan kemungkinan terjadi perceraian dalam pernikahan.

Perlu diketahui bahwa hubungan pun pasti akan mendapat banyak tekanan terutama dari segi finansial akibat pasangan kehilangan pekerjaan.

Maka dari itu, ajak pasangan untuk mengadakan diskusi terkait masalah keuangan. Cobalah bersikap terbuka mengenai keraguan atau ketakutan tentang situasi yang sedang dihadapi.

Sebab, jika tidak ada percakapan untuk membahas ketakutan mengenai masalah finansial, maka perasaan yang terpendam bisa berubah menjadi rasa jengkel atau bahkan kebencian.

5. Menggunakan kartu kredit sebijak mungkin dalam mengatur keuangan

Kartu kredit dapat menjadi alat keuangan yang berguna karena menyediakan cara cepat untuk mengakses uang tunai dalam keadaan darurat. Karena itu, mudah untuk menumpuk hutang jika Moms tidak berhati-hati saat menggunakannya.

Biasakah selalu luangkan waktu sejenak sebelum menggunakan kartu kredit, ya!

6. Jelaskan situasi Mama kepada kreditur

Bekerja sama sebagai pasangan untuk memikirkan jalan terbaik serta membuat keputusan tentang masalah hutang yang perlu segera diselesaikan akan sangat membantu meringankan beban tersebut.

Setelah mengetahui jumlah hutang yang ada, maka coba datangi kreditur dan jelaskan situasi keuangan.

Ingatlah bahwa demi kepentingan bersama, lebih baik berhasil melunasi hutang terlebih dahulu daripada gagal bayar dan mendapat pertambahan bunga serta denda terlambat bayar lainnya.

7. Sertakan anak-anak dalam diskusi finansial

Bila anak-anak sudah cukup dewasa mengerti situasi yang dialami, coba libatkan mereka dalam diskusi keuangan. Tidak perlu mendetail, secara sederhana saja.

Setidaknya mereka bisa tahu tentang pengurangan pengeluaran yang kemungkinan besar akan memengaruhi kebutuhan mereka ke depannya.

Jika tidak diberitahu, maka kemungkinan anak-anak akan bingung dan merasa stres dengan pemotongan kebutuhan mereka secara tiba-tiba. Selain itu, konflik akan mudah muncul ketika salah satu dari pasangan terlalu memanjakan anak secara finansial pada saat harus berhemat.

Itulah beberapa cara mengatur keuangan dengan bijak ketika pasangan terkena PHK. Selalu berpikir jernih ketika hendak menggunakan uang ya Moms!

Baca Juga: Jangan Salah Pilih! Beauty Harus Tahu 5 Tipe Investasi Sesuai dengan Karakter, Kamu Cocok yang Mana Nih?

Baca Juga: Moms dan Dads Harus Tahu, Ini Lho 5 Cara Bijak Kelola Uang THR Anak

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.