Ilustrasi pasangan sedang melakukan babymoon (Freepik/Edited By HerStory)
Yang penting Moms, jelaskan lebih jauh mengenai lokasi tujuan berikut durasi perjalanan maupun saat babymoon. Nantinya, dokter akan memutuskan babymoon ke tempat tujuan diperbolehkan atau enggak. Dokter akan mengacu pada kesehatan kandungan ibu juga ada enggaknya penyakit endemis di lokasi tujuan yang membahayakan Moms dan janin/
Terlebih, dalam kondisi hamil, Moms tidak boleh mendapatkan vaksin hidup sebagai pencegahannya. Misal, vaksin penyakit campak, rubella, gondongan, dan cacar air.
Selain itu, ada kondisi di mana bumil tak diperbolehkan naik pesawat terbang, yaitu bila mengidap anemia berat, kelainan sel darah merah, plasenta lemah, dan memiliki riwayat penggumpalan darah. Ikuti anjuran dokter terkait rencana perjalanan kamu dan pasangan, ya.
Sejumlah tes biasanya harus dilakukan tepat pada minggu kehamilan tertentu. Misal, pemeriksaan down syndrome pada minggu ke-9 sampai ke-13, chorionic villus sampling (untuk mendeteksi kelainan kromosom) pada minggu ke-10 sampai ke-12, pemeriksaan cairan ketuban (guna mengecek kesehatan janin) pada minggu ke-16 sampai ke-20, dan sebagainya.
Jadi, pastikan Moms sudah melengkapi atau tak akan melewatkan tes-tes penting selama kehamilan sebelum babymoon dengan pasangan.
Selain hal di atas, yang harus diperhatikan Moms dan pasangan ketika babymoon, antara lain:
Nah, saat babymoon, hubungi dokter bila Moms mengalami pendarahan, kontraksi, pandangan kabur, kram atau nyeri perut, sakit kepala, bengkak berlebihan, atau janin tidak terasa gerakannya selama beberapa jam.
Semoga informasinya bermanfaat ya, Moms! Happy babymoon!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.