Ilustrasi pasangan suami istri menanti kelahiran anak. (Pinterest/freepik)
Kegembiraan yang tiba-tiba, baik karena kabar baik maupun kabar buruk, harus dihindari saat menghadapi hipertensi dalam kehamilan. Aliran adrenalin yang tiba-tiba akan menyebabkan ketegangan pada jantung Anda dan membuat tekanan darah menjadi lebih tinggi.
Ketika Anda telah didiagnosis menderita hipertensi dalam kehamilan Anda harus melakukan USG janin secara teratur untuk memastikan bahwa aliran darah ke rahim tak tersumbat
Hipertensi dalam kehamilan membuat ibu hamil tak bisa menghindari minum obat-obatan untuk mengontrol tekanan darahnya. Namun, Anda harus berhati-hati untuk mengonsumsi obat-obatan yang direkomendasikan oleh dokter. Hal ini dilakukan guna tak akan membahayakan bayi yang masih ada di dalam janin.
Wanita yang didiagnosis dengan penyakit ginjal kronis, diabetes dan riwayat hipertensi lebih mungkin untuk mendapatkan hipertensi dalam kehamilan.
Kewaspadaan terus-menerus diperlukan ketika menghadapi hipertensi saat hamil. Anda harus tetap waspada terhadap gejala preeklamsia seperti gangguan penglihatan, sesak napas, sakit kepala parah, muntah, dan pembengkakan tubuh secara tiba-tiba.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.