Kromosom (Unsplash/National Cancer Institute)
Program hamil berikutnya adalah ICSI, yakni menyuntikkan sperma langsung ke telur di laboratorium. Bagi pria yang memiliki kondisi sel sperma sangat sedikit atau pergerakan sperma tak bagus, jenis program hamil ini patut dicoba. Saat sel telur sudah siap dibuahi, selanjutnya dilakukan operasi dengan proses IVF normal untuk memasukkan telur ke dalam rahim si wanita.
IVF dikenal juga dengan bayi tabung dan merupakan program hamil yang paling favorit bagi pasangan yang memiliki masalah infertilitas. Dokter akan menyarankan program bayi tabung jika prosedur non invasif lainnya tidak membuahkan hasil. Program hamil bayi tabung menempuh proses yang cukup panjang, mulai dari pengambilan sel telur hingga menggabungkan sel telur dan sel sperma di laboratorium.
Selanjutnya, program hamil lainnya adalah IUI atau inseminasi buatan, Moms. Adapun, inseminasi buatan ini dilakukan saat kondisi jumlah sperma sedikit atau pergerakan sperma tergolong kurang baik. Berbeda dengan IVF, pada IUI, sperma akan dimasukkan langsung ke rahim melalui bantuan tenaga dokter untuk memfasilitasi terjadinya pembuahan. Jadi, pembuahan bukan dilakukan di luar rahim.
Program hamil lainnya adalah dengan menyuntikan HCG atau Human Chorionic Gonadotropin alias hormon yang diproduksi plasenta sejak awal kehamilan.
Dengan diberikan hormon ini, diharapkan program hamil bekerja dengan cara membantu ovarium melepaskan sel telur sewaktu masa subur.
Selanjutnya, cara yang bisa dilakukan agar cepat miliki momongan adalah dengan terapi akupunktur. Terapi ini dipercaya meningkatkan kesuburan dengan cara meningkatkan aliran darah ke alat reproduksi. Selain itu, jarum akupunktur sering dipercaya mampu mengurangi stres dan menjaga hormon agar tetap stabil.
Tertarik mencobanya, Moms? Semoga informasinya bermanfaat ya!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.