Ilustrasi pasien kanker (Shutterstock/Edited By HerStory)
Tak bisa dipungkiri, pasien atau survivor kanker umumnya mengalami penurunan nafsu makan lantaran efek samping pengobatan atau terapi yang dijalani. Meski begitu, pasien kanker tetap harus mendapatkan nutrisi yang cukup karena tubuh butuh energi yang besar untuk melawan sel kanker itu sendiri.
Medical Nutritionist, dr. Dedyanto Henky S, M.Gizi, juga menuturkan, sel kanker dapat memicu tubuh untuk meredakan peradangan. Nah, salah satu cara meredakan peradangan itu adalah tubuh mengeluarkan badai sitokin. Badai sitokin yang dilakukan tubuh ini menekan otak untuk menurunkan nafsu makan.
"Di sisi lain sitokin yang banyak itu menekan nafsu makan di otak. Di otak ada bagian yang namanya hipotalamus. Kalau sitokinnya tinggi, hipotalamus itu ditekan, sehingga keinginan makan hilang," ujar dr. Dedyanto, menjawab pertanyaan HerStory, saat sesi webinar Kanker Payudara bersama Kalbe,belum lama ini.
Adapun, menyoal nutrisi dan makanan yang baik untuk pasien kanker sendiri, dr. Deddy bilang, makanan tersebut haruslah mengandung makro dan mikro nutrien yang beragam.
“Makro nutrien itu adalah karbohidrat, protein, lemak, secara umum dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang relatif besar. Sementara, mikro nutrien itu vitamin dan mineral. Jadi baiknya untuk warrior, survivor, atau orang biasapun harus bisa hidup sehat jangan dari karbohidrat saja, atau makan buah saja, daging doang, jangan. Karena keberagaman itu harus dipenuhi. Mikro dan makro nutirien harus ada tiap hari dalam konsep ‘piring makanku’,” papar dr. Deddy.
Lantas, seberapa banyak kebutuhan gizi penderita kanker? Apakah kebutuhan gizinya sama dengan orang normal?
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.