Menu

Waspada! Penelitian: Virus Corona Bisa Terbang Hingga 6 Meter di Udara

20 Mei 2020 17:15 WIB
Waspada! Penelitian: Virus Corona Bisa Terbang Hingga 6 Meter di Udara

Ilustrasi virus corona. (who.int/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, kamu harus tahu ada sebuah studi baru menunjukkan bahwa menjaga jarak dua meter sepertinya enggak cukup untuk melindungi orang dari virus corona, terlebih saat cuaca sedang berangin.

Para ilmuwan mengatakan risiko penularan virus lebih tinggi ketika berangin karena droplets (tetesan) ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin bisa bergerak atau terbang lebih jauh ketika ada angin.

Baca Juga: Wajib Tahu! 97% Partikel Virus di Udara Bisa Menembus Masker Kain, Ini Penjelasan Ahli

Studi tersebut diterbitkan dalam jurnal Physics of Fluids. Hasil dari studi tersebut mengungkapkan bahwa droplets (tetesan) bersin atau batuk dari orang yang terinfeksi bisa bergerak di udara dengan kecepatan empat kilometer per jam.

"Pemahaman kami tentang mekanisme penularan virus melalui udara belum begitu lengkap. Sangat penting memutuskan skenario yang memungkinkan terjadinya transmisi jarak ini dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan, seperti kecepatan angin, kelembaban relatif, dan suhu)," kata Profesor Dimitris Drikakis, wakil presiden untuk kemitraan global di Universitas Nicosia sekaligus penulis dalam studi ini.

"Orang dewasa dan anak-anak yang memiliki tubh lebih pendek bisa lebih berisiko jika mereka berada disekitar udara yang dilintasi oleh droplets (tetesan) batuk atau bersin pasien COVID-19," tambahnya.

Baca Juga: Wajib Tahu! Berapa Lama Virus Corona Bertahan di Luar Tubuh?

Meski begitu, masih belum diketahui secara pasti mengenai penularan virus corona melalui udara. Banyak faktor yang mempengaruhi bagaimana droplets (tetesan) dari batuk atau bersin pasien COVID-19 itu bisa menulari orang yang sehat. Beberapa faktor yang diketahui bisa menularkan virus corona termasuk ukuran dan jumlah tetesan, bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain dan suhu udara di sekitarnya.

Untuk mempelajari bagaimana droplets (tetesan) bergerak di udara.  Para peneliti membuat simulasi yang mengamati keadaan setiap droplets (tetesan) air liur yang bergerak di udara ketika orang sedang batuk. Dalam simulasi ini diamati beberapa faktor yang mungkin menyebarkan virus, seperti tekanan udara, suhu udara, kelembapan udara, serta kecepatan udara.

Baca Juga: Berapa Lama Virus Corona Bisa Bertahan pada Benda di Sekitar? Ini Jawabannya!

Hasil dari simulasi ini menunjukkan bahwa angin yang bertiup 4 km/jam bisa menyebarkan droplets (tetesan) air liur lebih dari 6 meter dalam waktu lima detik.

"Pesan utama dari penelitian ini adalah jaga jarak dua meter tidak akan cukup. Konsentrasi tetesan saat batuk dan bersin pun secara signifikan bisa mencapai jarak yang cukup jauh," jelas Profesor Drikakis.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Nada Saffana